Mereka menjelaskan, rokok elektrik sudah disiapkan dan mengaku telah mendapatkan seperempat dari total penjualan produk itu.
Baca Juga: BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Tidak Terkait dengan Risiko Pembekuan Darah
Baca Juga: Dahnil Anzar Bela Prabowo, Netizen: Kalau Membantu HRS Berarti Memundurkan Indonesia Ya
Laporan studi ini menyatakan, rokok elektrik perlahan membuat konsumsi nikotin di banyak pasar melambat.
Meskipun begitu, analis Citigroup Inc, Adam Spielman, mengingatkan bahwa prediksi ini hanya berlaku untuk 3 benua yakni sebagian benua Eropa, Amerika Latin, dan Australia.
Sementara untuk negara-negara seperti China, Rusia, hingga Prancis, kegiatan merokok tembakau diperkirakan masih terus berlanjut hingga 3 dekade ke depan.***