BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Tidak Terkait dengan Risiko Pembekuan Darah

- 19 Maret 2021, 20:48 WIB
Izinkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, BPOM: Manfaatnya Lebih Besar Dibandingkan Risiko.
Izinkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, BPOM: Manfaatnya Lebih Besar Dibandingkan Risiko. /Pixabay/Alexandra_Koch

MANTRA SUKABUMI – Pemerintah memastikan vaksin AstraZeneca akan tetap diberikan kepada penerima vaksinasi Covid-19 sesuai jadwal. Kepastian ini berdasarkan kajian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama tim lainnya yang menunjukkan hasil positif dengan manfaat yang lebih besar dibanding efek sampingnya.

BPOM bersama Komisi Nasional (Komnas) Penilai Obat, Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (PP KIPI), Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) telah melakukan kajian terhadap Vaksin AstraZeneca dan dipastikan hasilnya aman.

“Vaksin tidak terkait dengan risiko pembekuan darah atau kejadian penggumpalan darah secara keseluruhan pada orang yang menerima vaksin,” kata Juru Bicara (Jubir) Vaksin Covid-19 BPOM, Lucia Rizka Andalusia, saat konferensi pers virtual pada Jumat, 19 Maret 2021.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Tegas Sambil Menepuk Dada, Prabowo Subianto: Jangan Serahkan Tanah Satu Jengkal pun

Dikutip mantrasukabumi.com dari laman InfoPublik pada 19 Maret 2021, meski beberapa negara telah menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca berdasarkan adanya laporan penggumpalan darah setelah pemberian vaksin AstraZeneca, namun hasil kajian tidak menimbulkan efek samping signifikan.

Hasil evaluasi yang dilaksanakan European Medicines Agency (EMA) pada 18 Maret 2021, menunjukan hasil dengan manfaat vaksin dalam penanganan Covid-19 lebih besar daripada resiko efek samping yang didapatkan masalah pembekuan darah atau KIPI lainnya.

Lucia melanjutkan, EMA juga mengatakan bahwa tidak ada permasalahan kualitas vaksin Covid-19 AstraZeneca secara menyeluruh atau dengan bets tertentu. Berdasarkan hasil kajian tersebut, BPOM bersama tim pakar telah melakukan pembahasan pada Jumat (19 Maret) dengan memberikan rekomendasi

“Yaitu saat ini angka kejadian global termasuk Indonesia masih tinggi. Sehingga pemberian vaksin dimungkinkan adanya KIPI namun resiko kematian jauh lebih tinggi. Oleh karena itu masyarakat harus tetap mendapatkan vaksin Covid-19 sesuai jadwal yang ditetapkan,” kata Lucia.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x