Sering Disepelekan, Berikut 7 Bahaya Minum Air Es atau Dingin, Pembekuan Otak Salah Satunya

- 1 Juli 2021, 09:48 WIB
Sering Disepelekan, Berikut 7 Bahaya Minum Air Es atau Dingin, Pembekuan Otak Salah Satunya
Sering Disepelekan, Berikut 7 Bahaya Minum Air Es atau Dingin, Pembekuan Otak Salah Satunya /Pixabay /Bru-NO/

Pada penderita migrain dan sakit kepala, pembekuan otak berpeluang terjadi. Studi dari Harvard Medical School sebagaimana dikutip CBSnews mendapatkan kesimpulan bahwa otak sangat sensitif terhadap suhu, sehingga diperlukan obat-ovat vasodilatasi agar darah hangat mengalir dalam jaringan untuk memastikan otak tetap dalam kondisi hangat.

Namun demikian, para dokter lebih menyarankan minum air pada suhu kamar akan jauh lebih baik daripada minum air es. Terutama kalau kita sehabis makan. Karena tubuh akan mengeluarkan energi ekstra untuk memanaskan air es dengan menggunakan suhu tubuh.

5. Kehilangan nutrisi tubub

Normalnya, temperatur tubuh manusia berada di kisaran 36 - 37 'C. Namun saat kita mengonsumsi air yang terlalu dingin membuat tubuh harus menggunakan lebih banyak energi untuk mengatur dan membuat suhu tubuh normal kembali.

Padahal energi tersebut sangat dibutuhkan tubuh untuk menyerap nutrisi dan mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Saat minum air es, energi yang sudah terkuras, tubuh tidak akan bisa menyerap nutrisi lagi secara maksimal.

6. Detak jantung jadi pelan

Masalah kesehatan akibat sering minum air es selanjutnya adalah bisa membuat detak jantung menjadi pelan daripada biasanya.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa minum air es bisa merangsang saraf vagus. Saraf ini sangat penting untuk mengontrol aktifitas tak sadar rubuh seperti detak jantung. Kinerja saraf ini akan terganggu saat minum air es, sehingga menyebabkan detak jantung menjadi lebih pelan.

Baca Juga: Bahaya dan Waspada, Sering Konsumsi Air Es Ternyata Dapat Berakibat Fatal Yaitu Perlambat Detak Jantung

7. Memicu radang tenggorokan

Halaman:

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah