Tips Parenting dr Aisyah Dahlan: Bagaimana Cara Memperbaiki Kondisi Trauma pada Anak

- 24 November 2021, 19:30 WIB
Tips Parenting dr Aisyah Dahlan: Bagaimana Cara Memperbaiki Kondisi  Trauma pada Anak./
Tips Parenting dr Aisyah Dahlan: Bagaimana Cara Memperbaiki Kondisi Trauma pada Anak./ /pixabay/ Caunselling

MANTRA SUKABUMI - Seorang praktisi sekaligus peneliti neuroscience, dr Aisyah Dahlan memaparkan tentang bagaimana cara memperbaiki kondisi anak kalau yang mengalami trauma.

Dalam kajiannya, salah satu audience bertanya pada dr Aisyah Dahlan tentang bagaimana cara memperbaiki kondisi anak kalau yang sudah terlanjur mengalami trauma dalam belajar ataupun dalam kehidupan sehari-hari.

Mendengar hal tersebut, dr Aisyah Dahlan menjelaskan jika trauma itu ada dimemori otak ketika neuronnya terbentuk antara neuron satu dengan neuron lain dengan sebuah ikatan yang kuat.

Baca Juga: Survei SnapCart Membuktikan: Ini E-Commerce Terbaik Indonesia Tahun 2021

dr Aisyah Dahlan menambahkan, biasanya seseorang yang merasa kecapean ia tidak bisa kendalikan emosi sehingga selalu ingin marah atau setidaknya ingin membentak atau menghardik dan sebagainya. Akibatnya, kondisi perasaan anak agak kurang baik.

Menghilangkan trauma pada anak memang bukanlah sesuatu yang mudah.

Apalagi yang pernah mengalami trauma membutuhkan perhatian khusus agar dampak dari trauma yang ia rasakan tidak berkepanjangan dan memengaruhi perkembangannya.

Oleh karena itu, satu-satunya cara adalah dengan mengendalikan emosi, namun apabila sudah terlanjur maka sebaikan orang tua harus saling memaafkan pada anak.

“anak-anak sih sebetulnya Kadang ngerti karena enggak ngerti tergantung kondisi dia juga” kata dr Aisyah Dahlan.

Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube ALID TV pada Rabu, 24 November 2021.

Secara umum, ada beberapa cara yang bisa di lakukan untuk mengatasi trauma pada anak.

1. Berbicara pada anak

Ketika mood orang tua sudah agak baikkan, ajaklah anak-anak kumpul lalu tanyakan tentang perasaannya saat dibentak kemarin lalu segera minta maaf padanya.

“perasaan kemarin bunda marah-marah, kesel nya, jadi Bunda minta maaf ya nak, maafin bunda ya nak,” tambah dr Aisyah Dahlan

Tapi harus disebut minta maafnya karena apa dan peristiwa yang mana karena otak memiliki file-file memori sehingga orang tua mengarahkan anak pada men ‘searching’ kejadian saat itu,

Sehingga sambungan neuron memori saat dimarahi akan sedikit kendor dan anak akan mengerti tentang keadaan orang tuanya ketika sedang dalam fase kelelahan.

2. Buat anak merasa nyaman

Trauma biasanya terjadi akibat anak mengalami atau menyaksikan hal-hal yang mereka takuti, salah satunya kemarahan orang tua.

Kejadian tersebut tentunya membuat anak merasa tidak aman.
Kekhawatiran mengenai kejadian serupa tentu akan terus menghantui anak dan membuatnya merasa trauma.

Oleh karena itu, cara pertama yang sebaiknya orang tua lakukan untuk menghilangkan rasa trauma pada anak adalah meyakinkan si kecil bahwa kejadian tersebut sudah berlalu dan saat ini ia sudah berada dalam situasi yang aman.

Baca Juga: Hati-hati Dampak Buruk Terlalu Bahagia dan Bersedih, dr Aisyah Dahlan Ungkap Suatu Penyakit yang Terjadi

3. Tetaplah tenang

Untuk mengatasi trauma pada anak, usahakan untuk hindari membahas tentang hal-hal yang membuat anak semakin terpojok.

Bila ingin menanyakan tentang kronologi kejadian yang anak alami, lakukan secara perlahan dan pastikan anak atau orang tua dalam kondisi siap.
Dukung anak dan beri ia rasa nyaman

Setiap anak sangat membutuhkan peran orang tua agar ia bisa terlepas dari beban trauma yang dirasakannya.

Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua agar selalu menemani sang anak setiap saat.

Kemudian beri keyakinan pada anak bahwa ia bisa melewati hal ini dan katakan bahwa mereka sangat menyayanginya. ***

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah