MANTRA SUKABUMI - Ferdinand Hutahaean, seorang politikus sekaligus pengamat keamanan negara, dalam cuitan akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Kamis, 27 November 2020, menyinggung terkait siapa pengganti Menteri KKP, Edhy Prabowo.
Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa dirinya memperhatikan banyak bersliweran prediksi-prediksi tentang siapa pengganti Menteri KKP, Edhy Prabowo.
Perlu diketahui bahwa Menteri KKP, Edhy Prabowo dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus korupsi dugaan suap penetapan izin ekspor benih lobster kepada perusahaan-perusahaan.
Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!
Baca Juga: Terkait Edhy Prabowo, Gerindra Sampaikan Maaf Kepada Presiden Jokowi, Masyarakat dan Kader
"Seharian saya perhatikan berseliweran prediksi-prediksi tentang siapa pengganti Edhy Prabowo, " ujar Ferdinand Hutahaean, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Kamis, 27 November 2020.
Selanjutnya mantan politikus Partai Demokrat tersebut mengatakan bahwa prediksi yang Ia lihat yaitu Sandiaga Uno dan Fadli Zon. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa alasan mengapa Sandiaga Uno dan Fadli Zon, karena dari partai yang sama dan dekat dengan Prabowo Subianto.
"Yaitu Sandiaga Uno dan Fadli Zon, alasannya dari partai yang sama dan dekat dengan Prabowo Subianto," cuitan Ferdinand Hutahaean.
Dalam hal ini, perihal siapa pengganti Menteri KKP, Edhy Prabowo. Menurut Ferdinand Hutahaean bukan Sandiaga Uno dan Fadli Zon. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa dirinya melihat Presiden akan memilih nama lain.
Baca Juga: Ferdinand Bocorkan Pengganti Menteri Edhy Prabowo Pilihan Jokowi, Simak Pernyataannya
Baca Juga: Wakil Camat Kebayoran Lama Diserang Covid-19
"Menurut saya bukan keduanya yang akan gantikan edhy Prabowo. Saya melihat Presiden akan memilih nama lain," tulis Ferdinand Hutahaean.
Untuk diketahui, bahwa saat ini Menteri KKP, Edhy Prabowo sedang menjalani tahanan selama 20 Hari di Lapas KPK, Gedung Putih. Hal tersebut tercatat dari tanggal 25 November 2020.
Dalam Hal ini, KPK menetapkan 7 tersangka kasus dugaan korupsi suap penetapan izin ekspor benih lopster kepada perusahaan-perusahaan.**