Enggan Lapor Tapi Resahkan Nelayan Natuna, Kapal Ikan Asing Kembali Marak Masuk Perairan Indonesia

28 November 2020, 06:33 WIB
Ilustrasi Kapal ikan di Laut Natuna /ANTARA/

MANTRA SUKABUMI – Nelayan Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, kembali menemukan maraknya aktivitas Kapal Ikan Asing (KIA) yang menangkap ikan di perairan Indonesia, dalam kesempatan ini di laut Natuna bagian Timur.

Para nelayan Natuna mulai resah melihat situasi ini, mereka enggan melapor karena tidak tahu harus bilang apa. Tapi para nelayan itu yakin, para petugas Pemerintah juga sudah mengetahui hal ini. 

Salah seorang nelayan Kelurahan Ranai Deden mengaku sempat mengabadikan aktivitas KIA tersebut menggunakan telepon genggam lalu diunggah ke media sosial facebook miliknya, Jumat, 27 November 2020.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Cek Fakta: Tommy Soeharto Ancam yang Berani Ganggu FPI Akan Berhadapan dengan Keluarga Cendana

"Ada enam KIA tengah menarik jaring dengan titik koordinat 4.14.493 N 109.47.879 E atau kurang lebih 79 mil dari bibir pantai Bunguran Timur. Saya yakin itu kapal asal negara Vietnam," kata Deden kepada ANTARA. 

Tidak hanya Deden, rekan-rekan nelayan lainnya juga mendapati adanya aktivitas KIA Vietnam di bagian laut Natuna Utara pada, Kamis malam.

Kendati demikian, nelayan enggan melapor ke ketua nelayan atau aparat keamanan terkait KIA. Karena mereka meyakini petugas berwenang juga sudah mengetahui hal tersebut.

Menurut Deden, yang terpenting informasi dan bukti berupa video tersebut telah diunggah di media sosial, dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com pada Sabtu, 28 November 2020. 

"Belum melapor, hanya bisa dimasukkan ke facebook. Soalnya kita nelayan tak sekolah, tak terlalu pandai bicara," ujar Deden. 

Baca Juga: Buntut Penangkapan Edhy Prabowo, Effendi Gazali Penasihat Ahli KKP: Menyedihkan dan Memalukan

Secara terpisah, Pjs Gubernur Kepri Bahtiar Baharudin menegaskan akan menindaklanjuti adanya aktivitas KIA di laut Natuna ke pemerintah pusat.

Dia memaklumi keresahan nelayan dengan maraknya KIA di laut Natuna. Sebab, nelayan lokal akan kesulitan menangkap ikan dikarenakan SDM dan alat tangkap yang digunakan masih tertinggal jauh dibanding nelayan asing. 

Bahtiar menilai saat ini pengawasan di perairan laut Natuna dan sekitarnya oleh aparat keamanan terkait sudah sangat baik. Walau memang masih ada nelayan asing yang didapati menjarah hasil perikanan daerah tersebut.

Baca Juga: Permohonan Maaf Gerindra pada Presiden Jokowi, Wapres dan Kabinet serta Masyarakat Nelayan

"Semua keluhan dan permasalahan yang dialami masyarakat dan nelayan di Natuna akan menjadi bahan pembahasan di tingkat pusat," katanya menegaskan. **

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler