Tegas, Mendagri Sebut Jika Biarkan Keramaian Sama Saja Biarkan Masyarakat Saling Bunuh

4 Desember 2020, 20:50 WIB
Tegas, Mendagri Sebut Jika Biarkan Keramaian Sama Saja Biarkan Masyarakat Saling Bunuh /Humas Kemendagri/

MANTRA SUKABUMI - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta para kepala daerah tidak mengizinkan warga di sekitarnya ramai.

Pasalnya, massa rawan penularan Covid-19 masih membuat keresahan masyarakat karena makin bertambahnya kasus yang terpapar Covid-19.

Tito mengintrusikan kepada Kepal Daerah dan Forkompida untuk mencegah adanya masa dan buat masyarakat untuk tetap menjaga jarak agar tidak menimbulkan infeksi sesuai peraturan daerah yang ada.

Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!

Baca Juga: Acara Reuni PA 212, Rocky Gerung Sentil Pemerintah Sebut Kebijakan Negara Ugal-ugalan

“Mohon rekan-rekan, Kepala Daerah dan Forkopimda, jangan sampai ada massa yang tidak menjaga jarak yang bisa menimbulkan infeksi sesuai dengan peraturan daerah yang ada,” kata Tito saat peluncuran Gerakan Topeng Sulut di Manado, Jum'at, 4 Desember 2020 dikutip mantrasukabumi.comdari siaran pers Kemendagri.

Menurutnya, prinsip penanganan Covid-19 selain memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan adalah menghindari keramaian.

Apalagi, kata dia, era kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) saat ini sehingga kejadian-kejadian yang berpotensi menimbulkan keramaian harus dihindari.

Ketentuan menggelar kampanye selama pandemi ini juga telah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).

"Membiarkan kerumunan terjadi, sama saja kita membiarkan masyarakat saling membunuh, tetapi bukan dengan senjata, melainkan dengan menularkan virus berbahaya. Jangan biarkan, harus tegas, kalau tidak, (pandemi ini) tidak akan selesai,” ucap Tito. 

Khusus untuk Pemprov Sulut, Tito juga meminta tetap menegakkan tata tertib protokol kesehatan dengan bantuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan mensosialisasikannya.

Baca Juga: Gatal Akibat Kurap? Cobalah Atasi dengan 7 Bahan Alami Berikut Ini

Baca Juga: Waduh, Pasang Baliho Provokatif Serang Habib Rizieq, 2 Orang Remaja Ditangkap Laskar FPI Petamburan

Selain itu, ia meminta agar acara yang akan diadakan di Sulut ini bisa dilaksanakan sesuai protokol kesehatan, diantaranya maksimal 50 peserta dan selebihnya secara virtual.

"Yang penting pesannya sampai, jika protokol ini diikuti maka 60-70 persen risiko (tertular) akan berkurang",ujarnya.

Penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 juga harus menjadi prioritas. Padahal kawasan yang bersangkutan bukanlah zona merah, termasuk di Sulawesi Utara.

”Meski angka (Covid-19) di Sulut dari berbagai indikator bukan zona merah, saya anggap penting. Karena Sulut jadi daerah tujuan wisata nasional, selain Bali, "kata Tito.

Selain Sulut, kata dia, sebelumnya pihaknya telah melancarkan gerakan serupa. 5 juta topeng telah dilakukan di Kepulauan Riau dan 16 juta topeng di Jawa Timur, sedangkan di Sulawesi Utara telah diluncurkan gerakan topeng dengan 11 juta topeng.**

 

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler