SBY Mengaku Bersalah, Inilah Sosok Dibalik Perjalanan Karir Moeldoko yang jadi Lawan Politik AHY

15 Maret 2021, 11:50 WIB
Kudeta Partai Demokrat, Ini Kritik Pedas SBY untuk Moeldoko: Jauh dari Sikap Ksatria! //Tangkapan layar YouTube.com/Susilo Bambang Yudhoyono

MANTRA SUKABUMI - Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko disebut-sebut sebagai aktor di balik rencana kudeta Partai Demokrat dan Sang Jenderal menjadi lawan politik Mayor Inf Purnawirawan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sementara itu, tidak bisa dipungkiri bahwa sosok yang berperan dibalik perjalanan karir Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko tidak lain adalah Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Namun sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bersalah karena telah memberikan jabatan kepada Moeldoko semasa dirinya menjabat orang nomor satu di Tanah Air.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 15 Maret 2021: Al Minta Maaf ke Andin, Nino Suruh Elsa Mengaku Soal Anting

Dilansir matrasukabumi.com dari ANTARA pada Senin, 15 Maret 2021, bahwa Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan orang yang menunjuk Moeldoko sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD).

Tak lama berselang, sekitar tiga bulan setelahnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut mengajukan nama Moeldoko ke DPR RI sebagai calon Panglima TNI menggantikan Agus Suhartono.

Dari fakta tersebut tentunya bisa ditarik kesimpulan bahwa SBY merupakan sosok yang cukup berpengaruh pada perjalanan karir militer Moeldoko.

Bahkan, SBY mengaku bersalah dan meminta ampun kepada Allah SWT karena telah memberikan jabatan kepada Moeldoko semasa dirinya menjabat orang nomor satu di Tanah Air.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 15 Maret 2021: Masalah Anting Belum Selesai, Andin Dapatkan Hinaan

"Termasuk rasa malu dan bersalah saya yang dahulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko). Saya mohon ampun kepada Allah atas kesalahan saya itu," ujarnya.

Di sisi lain, menanggapi tudingan tersebut, Moeldoko langsung bereaksi dan membantah akan melakukan kudeta partai yang membawa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden keenam RI tersebut.

Moeldoko juga mengingatkan AHY agar tidak melibatkan istana dan Presiden Jokowi dalam permasalahan tersebut karena hal itu merupakan persoalan dirinya secara pribadi.

Baca Juga: Habib Rizieq Didakwa Enam Pasal Sekaligus, Ferdinand : Hidup di Dunia Jangan Arogan

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Sherrin Tharia Mantan Istri Zumi Zola Tiba-tiba Ubah Penampilan, Netizen Heboh

Baca Juga: Berikut 9 Mimpi Rasulullah SAW Tentang Kondisi Umat Islam yang Bikin Kita Merinding

Terkait pertemuan Moeldoko dengan sejumlah kader Partai Demokrat di kediamannya, Sang Jenderal menilainya sebagai hal yang wajar.

Setidaknya untuk menandakan sosok Moeldoko sebagai seseorang yang tidak membatasi diri dengan siapapun yang ingin berkomunikasi dengannya.

Moeldoko tidak menampik bahwa tamu yang mendatanginya kala itu, mencurahkan isi hati terkait kondisi di tubuh Partai Demokrat.

"Kemudian, mereka 'curhat' situasi yang dihadapi, ya gua dengerin aja. Berikutnya ya udah dengerin aja. Saya sebenarnya prihatin gitu ya dengan situasi itu, karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," ujarnya.

Baca Juga: Inilah Ciri dan Tanda Anak Akhir Zaman yang Disebutkan Rasulullah SAW

Terkait bergulirnya isu yang menimpa dirinya, Moeldoko memberikan saran agar seorang pemimpin tidak boleh terombang ambing dan harus kuat. Bahkan, ia juga meminta agar jangan mudah terbawa perasaan.

Tidak jelas secara pasti ke mana arah ucapan Sang Jenderal, namun kuat dugaan pernyataan tersebut ditujukan pada putra sulung Presiden RI keenam yakni AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.***

 

Editor: Fauzan Evan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler