Cerita Alumni Jaringan Teroris JAD, Putuskan Setia NKRI Usai Disebut Kafir Oleh Teman Seperjuangan

1 April 2021, 20:04 WIB
Mantan Anggota JAD Gilang Nabaris menecerikan pengalaman dirinya saat tergabung dalam JAD hingg akhirnya sumpah setia pada NKRI. /Tangkapan layar YouTube.com/Najwa Shihab/

MANTRA SUKABUMI - Seorang alumni jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Gilang Nabaris menceritakan pengalamannya saat mengikuti jaringan itu.

Gilang menceritakan awal masuk ke JAD saat dirinya tertarik dengan dunia jihad, karena merasa kasihan kepada korban-korban perang di negara Timur Tengah.

Ia kemudian mencari cara agar bisa terbang ke Timur Tengah. Gilang lantas mengikuti beberapa acara pengajian, yang kemudian membawanya ke jaringan JAD.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Dinilai Bodoh, Deddy Corbuzier: Ini Buat Nembak Orang Tuh Gak akan Mati

Pernyataan ini ia sampaikan saat hadir menjadi narasumber, di acara Mata Najwa yang diunggah oleh kanal YouTube Najwa Shihab.

Setelah masuk ke dalam JAD, Gilang mengatakan ia mendapatkan latihan fisik seperti naik gunung, berenang hingga bela diri.

"Untuk menyiapkan fisik kita dari kemudian kita yang sebagai penduduk bagaimana caranya kita kuat dan siap di medan tempur," ujarnya dikutip mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Najwa Shihab pada 1 April 2021.

Dirinya mengaku, jika saat pelatihan ia tidak diajarkan spesifik cara membuat bahan peledak, ataupun cara menyerang seseorang.

Baca Juga: Neno Warisman Kaget Kunjungi Rumah Rocky: Jangan-jangan akan Dinobatkan Jadi Muhammad Rocky Gerung

"Karena menurut saya kita di sini fisik dulu nanti baru ke Suriah di sana baru dilatih dengan latihan militer," tuturnya.

Gilang kemudian menegaskan, niatnya ikut JAD karena ingin terbang ke Timur Tengah. Ia tidak berniat melakukan aksi teror, seperti yang belum lama ini terjadi di Indonesia.

"Ketika saya ikut ke dalam jaringan, dari awal saya inginnya ke Timur Tengah, jadi saya tujuannya ikut untuk mencari jalur ke Timur Tengah," ucapnya.

Namun, selama pelatihan ia diberikan pemahaman untuk menganggap pihak kepolisian adalah musuh dari kelompoknya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Tak Ada 'Aksi Tembak Menembak' di Mabes Polri: Seharusnya Sebuah Peristiwa

"Jadi di jaringan itu yang disampaikan sebenarnya polisi itu thogut pertama ya, jadi musuh kita juga," lanjut Gilang.

Lebih lanjut, Gilang mengungkapkan bahwa JAD memberikan indoktrinasi yang sangat kuat kepada dirinya dan juga anggota lain.

"Nah di situ saya merasa yakin, jadi doktrinnya begitu kuat karena yang disampaikan itu berita-berita Timur Tengah terus. Di samping itu juga teman-temen saya berangkat ke Suriah," katanya.

Tetapi niat Gilang untuk terbang ke Timur Tengah harus terhenti pada Agustus 2017, usai dirinya ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror.

Gilang pun dijebloskan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) selama 3 tahun. Lalu pada 2020, Gilang dinyatakan bebas.

Baca Juga: Pagi Hari Sangat Bahaya jika Konsumsi Gorengan dan Bahkan Dapat Sebabkan Kencing Manis

Setelah terbebas, Gilang mengatakan komunikasi dirinya dengan anggota JAD yang lain terputus total.

Pasalnya, Gilang sudah mengambil ikrar setia kepada NKRI, yang otomatis membuat jaringan JAD menganggap Gilang sebagai musuh.

"Pengalaman saya di dalam, kenapa kemudian saya NKRI karena saya menganggap ketika saya dulu ingin bergabung ke Suriah tujuannya menegakkan syariat, karena ingin keadilan ada di muka bumi," ujarnya.

Keputusannya untuk setia kepada NKRI dan meninggalkan JAD tersebut ia ambil setelah melihat sikap dari anggota JAD yang lain saat berada di LP.

Menurutnya, para anggota JAD justru saling mengkafirkan satu sama lain, padahal sebelumnya mereka adalah teman senasib dan seperjuangan.

"Tapi justru ketika saya masuk ke dalam, saya masuk ketemu di rutan, justru mereka saling mengkafirkan padahal kita satu organisasi, kita saling mengkafirkan satu sama lain. Kalau seperti ini, di mana kemudian persatuannya," pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler