MANTRA SUKABUMI - Eks Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menanggapi terkait Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang memarahi Gubernur Lukas Enembe.
Seperti kita ketahui, Lukas Enembe melakukan kunjungan luar negeri ke Papua Nugini (PNG) tanpa izin meski alasannya untuk berobat.
Menurut Natalius Pigai, teguran Mendagri kepada Gubernur Lukas Enembe adalah bentuk dari Papua Phobia dan Rasisme.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Pergoki Elsa Bertemu Bu Mayang di Cafe, Nino Tahu Semuanya, Sinopsis Ikatan Cinta Episode Hari ini
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Natalius Pigai melalui akun Twitter milik pribadinya @NataliusPigai2 pada Senin 5 April 2021.
Sebelumnya, Natalius Pigai menyampaikan bahwa ia mengaku sering melihat pejabat-pejabat RI yang diam-diam pergi mengunjungi Singapura untuk berjudi.
Tak hanya itu, bahkan bertemu dengan pengusaha jahat, menyimpan uang hasil korupsi, hingga membawa wanita simpanan.
Akan tetapi, hal yang berbeda justru dirasakan oleh Lukas Enembe ketika dirinya mengunjungi Papua Nugini (PNG) untuk mendapatkan perawatan.
"Saya juga melihat Pejabat RI ke Singapura diam-diam, Judi, ketemu pengusaha jahat, bagi uang rampok, Simpan uang korupsi, bawa wanita-wanita simpanan tapi tidak pernah ada yang ributkan," tulis Natalius Pigai, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @NataliusPigai2 pada Selasa 6 April 2021.
Baca Juga: Baru Saja Percayai Andin dan Al, Mama Rosa Kembali Syok dengan Tes DNA Reyna
Baca Juga: Geledah Rumah Pengemudi Koboi di Jaktim, Polisi Temukan Bukti yang Makin Beratkan MFA
"Lukas berobat ke PNG sebagai warga Papua diributkan. Ini yang namanya Papua phobia dan Rasisme," pungkasnya.
Seperti kita ketahui bersama, Mendagri Tito Karnavian telah menegur gubernur Lukas Enembe yang bepergian ke Papua Nugini (PNG) yang tidak ada izin.
Menurut informasi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Gubernur Papua Lukas Enembe tak mengajukan izin terkait perjalanannya ke Papua Nugini.
Sebagaimana diketahui Lukas Enembe dideportasi dari Papua Nugini karena masuk ke negara tetangga tersebut menggunakan angkutan ojek melalui jalur tradisional dan dianggap ilegal.***