Anies Baswedan Sebutkan Jika Pemegang Kewenangan Gagal Rawat Demokrasi, Maka Rakyat Tidak Damai

11 April 2021, 22:50 WIB
Anies Baswedan Sebutkan Jika Pemegang Kewenangan Gagal Rawat Demokrasi, Maka Rakyat Tidak Damai./ /Pikiran Rakyat/ Amir Faisol/

MANTRA SUKABUMI - Gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan mengungkapkan bahwa pihak berwenang harus mampu merawat iklim demokrasi.

Menurut Anies Baswedan bahwa Hal tersebut karena demokrasi membutuhkan komitmen yang kuat, nilai keterbukaan, toleransi dan ruang untuk perbedaan.

Anies Baswedan mengatakan bahwa semua itu hanya mampu dijamin oleh pemegang kewenangan dengan kebijakan publik yang menumbuhkan perasaan setara di antara semua pihak.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Kabar Gembira, Besok 12 April 2021 Pembuatan dan Perpanjangan SIM Bisa Melalui HP, Simak Langkah-langkahnya

“Jika pemegang kewenangan gagal merawat demokrasi, kehidupan masyarakat akan jauh lebih tidak tenang, tidak teduh dan tidak damai,” ujar Anies Baswedan sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari laman resmi pks.id pada 11 April 2021.

Pernyataan tersebut disampaikan Anies Baswedan dalam acara Mimbar Demokrasi yang diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPR RI di Jakarta pada 9 April 2021.

Anies Baswedan menjelaskan bahwa menjaga iklim demokrasi dengan benar adalah dengan cara mendengar dan merespon setiap aspirasi rakyat, dan setiap aspirasi harus direspon dengan tata krama yang benar.

Pandangan yang berbeda harus dihargai sebagai sebuah suara legitimate dari rakyat, sehingga menurut Anies, hal ini dapat menumbuhkan perasaan setara bagi semua pihak.

Aspirasi mana yang harus direspon tentu ada banyak yang dipertimbangkan, tetapi ruang untuk aspirasi tersebut terbuka.

Baca Juga: Bulan Madu Atta Halilintar bikin Aurel Lemas, Terpaksa Harus Pulang

"Kita juga harus menyadari bahwa kebijakan dan politik itu seringkali membawa unsur perasaan, Karena itu kita harus menjaga dialog dan tukar pikiran tetap tenang, teduh dan damai” ujar Anies.

Selain itu, demokrasi harus menumbuhkan partisipasi dari semua pihak. Hal tersebut dicontohkan dengan pengambilan keputusan, mulai dari tingkat RT/RW, semuanya dengan melakukan rembug/musyawarah dan interaksi langsung dengan masyarakat.

“Harapannya, itu akan membuat tidak ada aspirasi yang mampet. Problem-problem dapat direspon dengan cepat dan perasaan kesetaraan dapat ditumbuhkan,” ujar Anies.

Menurut Gubernur DKI Jakarta, wujud dari upaya merawat demokrasi bisa dilihat dari upaya Pemprov DKI menghadirkan ruang publik yang setara.

Anies mencontohkan pada pembangunan transportasi umum dan taman, yang menurutnya, dapat menumbuhkan perasaan setara bagi seluruh warganya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat: Indonesia Berada di Ring Of Fire dan Bisa Gempa Kapan Saja

 Baca Juga: Bulan Madu Atta Halilintar bikin Aurel Lemas, Terpaksa Harus Pulang

Hal tersebut akan berdampak pada tumbuhnya kota yang demokratis.

“Kita melihat transportasi tidak sebagai alat pemindah badan, tetapi alat penumbuh kesetaraan. Tidak ada umum dan VIP. Semua mendapatkan fasilitas yang nyaman tanpa memandang latar belakang." ucap Anies.

"Begitu juga pada taman, semua orang dengan strata ekonomi maupun sosial dapat berkumpul di sana tanpa ada sekat,” ujar mantan Mendiknas tersebut.

Bagi Anies, transportasi umum secara tidak langsung menumbuhkan perasaan setara bagi seluruh warganya. Hal ini akan berdampak pada tumbuhnya kota yang demokratis, yang akhirnya dapat menumbuhkan perasaan kebangsaan.

Terakhir, Anies mengatakan bahwa Pemprov DKI akan terus menjamin iklim demokrasi tetap hidup.

“Tugas kami di Jakarta adalah memastikan agar ini berjalan terus, sehingga kita dapat menjaga agar iklim demokrasi dan iklim kesetaraan tetap hidup, dengan kebijakan-kebijakan yang kami implementasikan,” pungkas Anies Baswedan.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler