MANTRA SUKABUMI - Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean akan menyurati Menko Polhukam Mahfud MD soal Anies Baswedan.
Ferdinand mengatakan bahwa dirinya akan adukan safari beras yang dilakukan Gubernur Jakarta Anies Baswedan pada Menko Polhukam Mahfud MD.
Hal tersebut diungkapkan Ferdinand Hutahaean melalui akun twitter pribadinya pada 28 April 2021.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Tanggapi Munarman Ditangkap Densus 88, Fahri Hamzah: Jangan Anggap Semua Musuh Negara
"Saya akan menyurati Menkopolhukam Bpk @mohmahfudmd terkait dengan Safari Beras Politik @aniesbaswedan agar diproses sesuai aturan yang berlaku," cuit Ferdinand seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 28 April 2021.
Tak hanya itu, Ferdinand juga meminta pada Polhukam RI agar melakukan koordinasi untuk investigasi terkait Formula E dan kelebihan bayar pengadaan mobil Damkar.
Baca Juga: Tokoh Papua: KKB Papua Tidak Penting, yang Penting Geledah Bekas Sekretariat Ormas di Petamburan
Saya juga akan meminta agar @PolhukamRI mengkoordinasikan @KejaksaanRI untuk menginvestigasi kerugian negara dari Formula E dan Kelebihan Bayar Damkar," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama pangan.
Kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta yang ditandatangani langsung oleh Anies Baswedan dengan Pemkab Ngawi di Balai Desa Geneng, Dusun Alas Pecah, Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi.
Dalam perjanjian kerjasama tersebut turut dihadiri pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga: Kabar Gembira, Menhan Prabowo Subianto akan Beli 3 Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala 402
Dalam momen tersebut Khofifah Indar Parawansa menyampaikan kepada Anies Baswedan, yang kemudian ditulis ulang oleh tokoh Papua yakni Chris Wamea.
Khofifah berharap agar kerjasama pangan bisa dilakukan dengan kabupaten lainnya yang ada di Jawa Timur.
"Khofifah Minta Anies Diberikan Akses Pasar Lebih Banyak Lagi untuk Petani Jatim." tulis Christ Wamea sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @PutraWadapi pada 26 April 2021.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuka akses pasar lebih banyak lagi untuk menyalurkan hasil pertanian dari Jawa Timur.
Baca Juga: Lama Tak Muncul ke Publik, Tutut Soeharto Dikabarkan Terkena Covid-19
Khofifah Indar Parawansa berharap kerja sama dalam bidang pangan tersebut tidak hanya dilakukan di satu kabupaten.
Kabupaten Ngawi saja namun juga dengan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Timur.
"Kami mohon agar kami bisa akses lebih banyak dan menghubungkan para gapoktan atau gabungan kelompok tani agar mereka mendapatkan market yang lebih besar, terutama di Jakarta,” ujar Khofifah.
Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri acara penandatanganan perjanjian kerja sama pangan antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Ngawi di Balai Desa Geneng, Dusun Alas Pecah, Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi pada 25 April 2021.
Gubernur Jawa Timur mengharapkan bahwa kerja sama pangan tersebut dapat diperluas karena kebutuhan pangan di beberapa daerah di Jawa Timur mengalami surplus dan para produsen mengalami kesulitan mengembangkan pasar.
Baca Juga: Mencekam, Ramalan Denny Darko akan Ada Ribuan Orang Meninggal Pasca Mudik Lebaran 2021
Sebagaimana diketahui, dalam kerja sama pangan dengan Pemkab Ngawi, BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya menggandeng Pemkab Ngawi melalui Daya Tani Sembada dan Kelompok Tani Sido Rukun, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
PT Food Station telah melakukan kerja sama dengan Daya Tani Sembada dan Kelompok Tani Sido Rukun sejak 2015.
Kerjasama tersebut dilakukan melalui tiga bentuk kerja sama, antara lain, pertama, pengelolaan gudang dengan SRG (Sistem Resi Gudang) dengan Daya Tani Sembada yang pada dua tahun terakhir Gudang SRG tersebut bisa menyimpan rata- rata 600 ton, adapun target tahun 2021 sebanyak 1.000 ton.
Hal ini bermanfaat karena pada umumnya saat panen raya, gabah kering panen dihargai sangat murah.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap, TNI AL Sebut Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam karena ini
Bahkan, dari mekanisme sistem resi gudang tersebut, PT Food Station sebagai pengelola akan membantu menjadi standby buyer dengan harga yang baik, sehingga para petani tidak perlu susah-susah mencari pembeli.
Dengan penyimpanan di Gudang SRG, maka petani bisa menjual hasil panennya saat harga sudah baik. Dengan SRG, petani bisa menyimpan gabah kering giling, beras pecah kulit, atau glosor dengan kadar air antara 12-14%.
Setelah harga stabil, petani bisa menjual gabah atau beras mereka dengan harga yang lebih baik.***