Sebut Jokowi Dimaki Soal Bipang Ambawang, Ferdinand: Kaum ini Sebetulnya Mau Apa Sih?

8 Mei 2021, 21:20 WIB
Presiden Jokowi. /Dok. Humas Setkab/Agung

MANTRA SUKABUMI - Gara-gara pernyataan Presiden Jokowi mengajak dan mempromosikan kuliner nusantara dalam video Hari Bangga Buatan Indonesia mendapat makian dari berbagai kalangan.

Jokowi dalam video mengajak masyarakat untuk membeli makanan salah satunya adalah Bipang Ambawang, sontak para tokoh menarasikannya bahwa Bipang Ambawang adalah Babi Panggang yang haram dikonsumsi umat muslim.

Kontroversi pemahaman pun terjadi dengan pernyataan Jokowi yang seperti itu, tapi berbeda dengan pendapat Pegiat Media Sosial Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Umi Pipik Sebut Ustadz UJ Temperamental dan Tak Lakukan Malam Pertama hingga Sempat Ingin Pisah

Ferdinand mengatakan dan membanding-bandingkan dengan isu Babi ngepet beberapa waktu lalu menurutnya kenapa hanya Bipang dari UMKM diributkan sementara babi ngepet tidak dimaki.

"Memang edan, BABI NGEPET dipercaya dan tidak dimaki tapi BIPANG yang UMKM dysprosium pada ribut..!!, kata Ferdinand, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 8 Mei 2021.

Menurut Ferdinand, pernyataan-pernyataan Presiden dalam hal itu hanya untuk mempromosikan kuliner Nusantara, ia terheran-heran kepada masyarakat yang memaki pernyataan Presiden tersebut.

"Kaum ini sebetulnya mau apa sih? Hahahahaha," sambung Ferdinand sambil menertawakan.

 Baca Juga: Pasha Ungu Tepis Kabar Konflik Memanas dengan Iis Dahlia: Bukan Bersitegang, Silang Pendapat aja

Sebelumnya, Menteri Perdagangan menjelaskan pernyataan Presiden Jokowi dalam mempromosikan kuliner nusantara.

"Jadi sekali lagi, kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut adalah untuk mempromosikan kuliner Nusantara yang memang sangat beragam, tentu kuliner tersebut dikonsumsi dan disukai oleh masyarakat yang beragam pula," ujar Lutfi.

Luthfi menjelaskan terdapat beragam produk kuliner yang disukai oleh berbagai kelompok masyarakat. Dia mengajak masyarakat untuk turut mempromosikan kuliner nusantara dan menggerakkan UMKM.

"Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam. Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam, sehingga bisa menggerakkan ekonomi terutama UMKM," tuturnya.

Baca Juga: Jelaskan Kasus Perseteruannya dengan Iis Dahlia Sampai Keluar Panggung, Pasha Ungu: Itu Silang Pendapat

Kendati demikian, Luthfi selaku penanggungjawab acara Hari Bangga Buatan Indonesia meminta maaf jika pernyataan Presiden menyebabkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

"Kami memastikan tidak ada maksud apapun dari pernyataan Bapak Presiden, kami meminta maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman karena niat kami hanya ingin kita semua bangga dengan produk dalam negeri termasuk kuliner khas daerah, serta menghargai keberagaman bangsa kita," pungkas Mendag.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler