Febri Diansyah Ungkap Alasan Pegawai KPK Disingkirkan: Ada yang Ingin Kuasai KPK

26 Mei 2021, 22:09 WIB
Mantan Jubir KPK, Febri Diansyah. /ANTARA/Benardy Ferdiansyah.

MANTRA SUKABUMI - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan alasan 75 pegawai KPK disingkirkan melalui tes wawasan kebangsaan.

Febri Diansyah mengatakan, ada kekuatan lain yang ingin menguasai lembaga KPK oleh beberapa kepentingan pribadi atau kelompok oknum tertentu.

Selain itu, Febri Diansyah juga mempertanyakan terkait siapa yang berkepentingan untuk melemahkan KPK dan menguasai KPK demi menghabisi lawan politik dari oknum tersebut.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Doa ketika Melihat Gerhana Bulan yang Diajarkan Rasulullah SAW

"Menyingkirkan 75 pegawai KPK terbaik sama dengan membuat KPK lebih mudah dikuasai, siapapun itu, di sinilah pentingnya sebuah KPK yang independen," kata Febri Diansyah.

Ungkapan Febri Diansyah tersebut sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @febridiansyah pada Rabu, 26 Mei 2021.

Febri mengatakan, kelompok yang ingin menguasai KPK tersebut berpikir bahwa KPK sudah bisa dikuasai dan dilemahkan sejak revisi UU KPK dan penetapan Pimpinan KPK melalui proses dan calon yang kontroversial.

"Tapi sejumlah pegawai KPK coba terus berbuat hingga OTT dua kasus besar tak terbendung dan dua menteri dari parpol jadi tersangka," katanya.

Hal tersebut lah yang menurut Febri Diansyah menjadi alasan sebanyak 75 pegawai KPK disingkirkan.

Baca Juga: Cara Cek Online Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta di Link Berikut Lengkap Syarat Resmi Penerima BSU

"Disinilah 'wawasan kebangsaan' dibajak untuk penyingkiran tersebut, bahkan putusan MK tidak dilaksanakan dan arahan Presiden tidak dihargai," ujar Febri Diansyah.

Adapun salah satu isu yang dianggap konyol oleh Febri Diansyah dan selalu digembar-gemborkan yaitu ada taliban di KPK, dan digunakan untuk menipu dan mematikan akal sehat publik.

Tak hanya itu, Novel Baswedan juga diserang dengan berbagai tuduhan dan stigma karena sejak dulu telah memimpin pembongkaran sejumlah korupsi besar di Indonesia.

"Kita paham, semua isu dapat digunakan, bahkan fitnah dan kebohongan akan dijahit sedemikian rupa agar KPK tumbang, hancur, dan mati," kata Febri Diansyah.

Baca Juga: Ade Armando: Ada LSM Tuduh Galon Guna Ulang Berbahaya, Siapa yang Mengeruk Untung

"Wajar kita bertanya, siapa yang sangat berkepentingan saat ini menyingkirkan 75 pegawai KPK terbaik atau siapa yang sekuat itu bisa mengabaikan arahan Presiden dan tidak melaksanakan putusan MK secara utuh? Apa kepentingan besar ke depan yang sedang disusun?" pungkasnya. ***



Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Tags

Terkini

Terpopuler