Kementerian PUPR Mulai Bangun 8 Ruas Tol Baru di Akhir 2020, Cek Dimana saja Lokasinya

11 September 2020, 14:00 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono. /

MANTRA SUKABUMI – Pembangunan Ruas tol baru terus dikebut oleh pemerintah, beberapa ruas tol baru akan segera dibangun di akhir tahun 2020 ini. Sesuai visi pembangunan lima tahun ke depan (2020 – 2024) Presiden Joko Widodo. Ruas tol yang akan dibangun mendatang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) di pulau Jawa dan Bali.

Diharapkan dengan dibangunnya delapan ruas tol baru ini, akan meningkatkan akses antar wilayah di pulau Jawa dan Bali, dan ujungnya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan dan nasional.

Nilai investasi untuk ruas tol baru tersebut sebesar Rp.100 Triliun dengan panjang ruas total 374 Km. Hal ini disampaikan oleh Kementrian PUPR Basuki Hadimulyono melalui Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang dilansir di laman pu.go.id.

Baca Juga: Larangan Ekspor China Diperluas, Timbulkan Tantangan Baru Bagi Industri Teknologi Global

Dalam rangka menggairahkan investasi produktif melalui pembangunan infrastruktur konektivitas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akhir tahun 2020 hingga awal 2021 menyiapkan pembangunan 8 (delapan) ruas tol baru yang menghubungkan kawasan-kawasan strategis dan pusat-pusat pertumbuhan di Pulau Jawa dan Bali.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kedelapan ruas tol tersebut dengan total panjang 374 km dan nilai investasi sebesar Rp. 100 Triliun adalah :

1. Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo 96,57 km,
2. Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan 60,1 km,
3. Tol Kertajari-Cipali 3,6 km,
4. Tol North-South Link Bandung 14,2 km,
5. Harbour Road Tanjung Priok-Pluit 8,9 km,
6. Tol Jogja-Bawen 75,83 km,
7. Tol Gilimanuk-Mengwi 95,22 km, dan
8. Tol Kediri-Kertosono 20,3 km.

Baca Juga: Hore, Jadwal Pencairan Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Pekerja Swasta Tahap 3 Sudah Ada, Segera Cek

"Ruas Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo merupakan Proyek Strategi Nasional (PSN) sepanjang 96,57 km, " katanya pada acara penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo, di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (9/9/2020).

Menteri Basuki menambahkan, dengan dibangunnya Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo diyakini akan memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan perekonomian masyarakat pada segitiga emas sektor pariwisata adalah Joglosemar (Yogyakarta, Solo Semarang).

”Masyarakat telah menunggu-nunggu tol ini. Saya harap Joglosemar dapat menjadi segitiga emas yang bertumpu pada pengembangan potensi KSPN Borobudur dan Candi Prambanan. Di samping itu, pembangunan tol ini dapat meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, mengembangkan wilayah yang dilalui jalan tol, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Menteri Basuki.

Baca Juga: Diduga Langkahi Presiden Jokowi, Anies Baswedan Diminta di Non Aktifkan

“Saya minta dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dan serangkaian penandatanganan perjanjian ini, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) segera memulai proses konstruksi dan sehingga jalan tol ini dapat beroperasi penuh di tahun 2023,” tambah Menteri Basuki.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa infrastruktur adalah salah satu tumpuan ekonomi Indonesia.

"Tugas yang diemban Pak Menteri Basuki selaku Jenderal Infrastruktur bukan pekerjaan mudah, karena infrastruktur ini salah satu tumpuan perekonomian kita karena bisa menyerap banyak tenaga kerja, termasuk produk-produk dalam negeri. Dengan kerja sama yang baik saya yakin target pembangunan infrastruktur dan pemulihan ekonomi dapat kita capai," ujarnya.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 3 Cair, Cek Penerima Mudah Kok, Cukup Lewat SMS dan WhatsApp

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo sepanjang 96,57 km memiliki tiga seksi. Seksi 1 (JC Kartasura – SS Prambanan) sepanjang 35,64 km, seksi 2 (SS Prambanan – SS Sleman) sepanjang 22,36 km, dan seksi 3 (SS Sleman – SS Kulonprogo) sepanjang 38,57. Adapun nilai investasi dari pembangunan tol tersebut sebesar Rp 26,6 triliun.

Jalan tol ini nantinya akan menghubungkan Ibukota Provinsi DIY dengan Kota Solo sehingga akses menuju destinasi pariwisata nasional seperti Candi Prambanan menjadi lebih mudah.

Jalan Tol ini merupakan bagian dari jaringan jalan Tol Trans Jawa bagian Selatan-Tengah yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Pulau Jawa dengan menambahkan kapasitas jaringan jalan, serta menurunkan biaya transportasi dan logistik melalui satu jaringan tol yang terintegrasi.**

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: pu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler