Viral Gunung Salak Terbelah, BNPB Ingatkan Masyarakat untuk Waspadai Hal Ini

28 September 2020, 04:10 WIB
Potensi bahaya di sekitar Gunung Salak. /BNPB

MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini publik mulai didera kecemasan terkait keselamatan akibat beberapa informasi.

Selain hasil riset tim Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait kemungkinan mega tsunami dengan ketinggian 20 meter, kini heboh dengan fenomena baru.

Fenomena tersebut adalah terbelahnya tanah di Gunung Salak yang berada di perbatasan tiga kota di Jawa Barat, yakni Cianjur, Bogor, dan Sukabumi.

Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja

Baca Juga: Waspada, Berikut Daerah yang Berpotensi Tsunami 20 Meter, Diantaranya Jawa Barat dan Jawa Timur

Hal itu terlihat dari foto dan video yang beredar luas di masyarakat yang menunjukan gunung 'terbelah' di tiga titik.

Menanggapi hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menampik terkait kabar viral yang menyebutkan apabila Gunung Salak terbelah.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Mornado, bahwa pihaknya menerima informasi tanah longsor yang terjadi di Gunung Salak, Provinsi Jawa Barat.

Menurut Doni, longsoran tersebut salah satunya dipicu oleh hujan yang sangat lebat dan angin kencang pada Senin, 21 September 2020 lalu.

Doni juga menegaskan, hal tersebut berdasarkan laporan Resort PTNW Gunung Salak 1 pada Kamis, 24 September 2020. Dari laporan tersebut diketahui curah hujan mengakibatkan debit air Sungai Cikedung meluap dan longsoran di bibir sungai. 

Baca Juga: Patut Waspada, Riset ITB Tsunami 20 Meter, BMKG Sebut Pergerakan Lempeng Cukup Aktif

"Luapan Sungai Cikedung juga dipicu oleh rusaknya jalur sungai, seperti pendalaman dan pelebaran jalur sungai, serta kerusakan lain di bagian hilir," ujarnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Senin, 28 September 2020.

Menyikapi hal itu lanjut Doni, pihaknya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk mengingatkan masyarakat yang berada di bagian bawah dan di sekitar kawasan agar berhati-hati. 

“Jangan sampai kena material longsor. Kalau ada yang berisiko, ambil langkah mengungsi selama musim hujan,” lanjutnya. 

Baca Juga: Alhamdulillah, BLT Non PKH Rp 500 Ribu Per Keluarga Disalurkan, Begini Cara Cek Terdaftar atau Tidak

Selain itu, dalam laporan yang diterima BNPB, Danramil Cijeruk beserta babinsa wilayah setempat melakukan pengecekan ke lokasi. Mereka meminta masyarakat untuk waspada dan siap siaga mengingat Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan peringatan dini cuaca, khusunya pada 28 September 2020, potensi hujan masih dapat terjadi dengan disertai petir atau kilat dan angin kencang.**

Editor: Andriana

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler