Gatot Nurmantyo Debat dengan Dandim Jaksel di Tempat Pemakaman Pahlawan Saat Lakukan Tabur Bunga

1 Oktober 2020, 12:20 WIB
Gatot Nurmantyo Debat dengan Dandim Jaksel di Tempat Pemakaman Pahlawan Ketika Tabur Bunga /Tangkapan layar/

MANTRA SUKABUMI - Di hari Kesaktian Pancasila yang dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan Oktober, menjadi hari yang sakral untuk mengenang para pahlawan terdahulu.

Pada hari Kesaktian Pancasila ini semua tokoh dan bangsa Indonesia selalu memperingati dalam rangka mengenang para pahlawan sehingga dijadikan hari nasional.

Dikutip Mantrasukabumi.com dari rri.co.id pada Kamis, 1 Oktober 2020 hari Rabu, 30 September 2020 kemarin ratusan Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara menggelar tabur bunga bersama di Taman Pemakaman Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta Selatan.

 Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Baca Juga: Ajak Kaum Buruh Tolak Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Poyuono : Kaum Buruh Rugi Karena PSBB

Di hari Kesaktian Pancasila ini, selain mengenang para pahlawan terdahulu juga mengenang para pahlawan yang menjadi korban keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Suasana haru dan hikmat mengiringi prosesi tabur bunga yang di lakukan oleh ratusan purnawirawan pengawal kedaulatan negara. Purnawirawan ini sempat dilarang untuk melakukan acara tersebut.

Namun, akhirnya diperbolehkan masuk TMP Kalibata walaupun hanya 30 orang sebagai perwakilan.

Pelarangan itu terjadi ketika mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan sejumlah purnawirawan dilarang Dandim Jakarta Selatan, Kolonel inf Ucu Yustia masuk ke area makam.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Dihadang Dandim Jakarta Selatan Hingga Singgung Sapta Marga

Baca Juga: Gawat, Fadli Zon Bocorkah PKI Adalah Dalang G30S 1965, Simak Penjelasannya

"Ini di makam pahlawan ya, anda punya Sapta Marga sumpah prajurit, anda bertanggungjawab kepada Tuhan YME bahwa kami purnawirawan akan menghormati para pahlawan yang jadi korban G30 S PKI," ujar Gatot kepada Dandim

Dandim menegaskan, dia hanya melaksanakan tugas dan tidak bermaksud melarang Gatot dan para purnawirawan untuk nyekar ke makam pahlawan.

"Kami hanya menjalankan tugas agar sesuai dengan protokol kesehatan," jawab Kolonel Ucu.

Setelah terjadi perdebatan alot, akhirnya rombongan diperbolehkan masuk dengan syarat per kelompok maksimal 30 orang.

Sekitar 20 menit Gatot nyekar ke makam para pahlawan pada momentum yang mereka sebut sebagai aksi mengenang pemberontakan Gerakan 30 Sepember PKI.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler