Najwa Shihab Dipolisikan, Mulai Fadli Zon, Susi Pudjiastuti Hingga Goenawan Muhammad Turun Gunung

6 Oktober 2020, 17:32 WIB
Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi saat melaporkan pembawa acara Mata Najwa, Najwa Shihab di Polda Metro Jaya, Selasa (6/10/2020). (ANTARA/HO/Fianda SR) /

MANTRA SUKABUMI - Najwa Shihab akhirnya dilaporkan ke polisi terkait wawancara monolog Menkes Terawan beberapa waktu lalu.

Laporan itu dilayangkan oleh Relawan Jokowi Bersatu setelah presenter kondang tersebut mewawancarai kursi kosong sebagai Menkes Terawan.

Diungkapkan Ketua Umum Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto aksi Nana sapaan akrab Najwa Shihab tersebut melukai hati mereka para pendukung Jokowi.

Baca Juga: Terungkap, Luhut Ambil Vaksin Covid-19 ke China untuk Musnahkan Pribumi, Ini Faktanya

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!

"Kejadian wawancara kursi kosong Najwa Shihab melukai hati kami sebagai pembela presiden karena Menteri Terawan adalah representasi dari presiden Republik Indonesia Joko Widodo," ujarnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari warta ekonomi pada Selasa, 6 Oktober 2020.

Silvia mengaku khawatir tindakan Najwa Shihab jika dibiarkan akan terus terjadi dan kemungkinan juga ditiru oleh wartawan lainnya.

Ia menilai melakukan wawancara kosong kepada narasumber dan itu memberikan preseden buruk kepada wartawan sendiri.

Menanggapi hal itu, beberapa tokoh mengungkap ketidaksetujuan atas pelaporan Nana itu.

Baca Juga: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Dilarikan ke Rumah Sakit Karena Sakit Parah, Ini Faktanya

Diantaranya Fadli Zon, Susi Pudjiastuti, dan Goenawan Muhammad (GM). Ketiganya memberikan reaksi yang mendukung Najwa Shihab.

Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya merasa kaget atas laporan yang ditujukan kepada Najwa Shihab.

Ia menilai ini bukanlah hal yang melanggar hukum. Fadli Zon berpendapat ini sangat wajar dalam demokrasi

“Wawancara kursi kosong ini ide brilian @NajwaShihab. Sangat wajar dalam demokrasi. Jadi kalau hal seperti inipun dilaporkan ke polisi, ya demokrasi macam apa?,” tulisnya.

Sementara itu, Susi Pudjiastuti juga langsung menyampaikan kekagetannya setelah Najwa Shihab dilaporkan dengan mengirimkan emoticon melalui akun Twitternya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Daftar Bantuan Pemerintah yang Cair Bulan Oktober, Dari BLT Hingga Listrik

????????????????????????????????????????Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Dilaporkan ke Polisi | Republika Online Mobile https://t.co/4MUpSsVF8H— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti).

Selain keduanya, salah satu tokoh yang dianggap selalu membela Jokowi, Gunawan Muhammad (GM) menyebut mereka terlalu berlebihan dalam membela Jokowi.

"Membela Pak Jokowi secara berlebihan itu merugikan beliau," kata pria yang akrab disapa GM ini lewat keterangan tertulis pada Selasa, 6 Oktober 2020.

Disisi lain, Silvia menegaskan akan tetap  membuat laporan kepada polisi. Bahkan ia juga menegaskan melayangkan somasi kepada Trans 7.

"Kami diterima oleh SPKT dan kami akan menuju ke siber karena kami berurusan dengan UU ITE dan juga pejabat menteri yang notabene adalah pejabat negara. Terlapornya juga kami akan memberikan somasi kepada ke Trans7 dan kami akan melakukan melaporkan kepada dewan pers setelah ini," tegas Silvia.

Baca Juga: Waspada, BMKG Sebut 14 Wilayah Ini Berpotensi Diterjang Tsunami 20 Meter Jika Seismic Gap Pecah

Adapun persangkaannya, menurut Silvia, adalah cyber bullying karena narasumber tidak hadir kemudian diwawancarai dan dijadikan parodi. Silvia menganggap parodi tersebut merupakan tindakan yang tidak boleh dilakukan kepada pejabat negara, khususnya menteri. Mengingat Menkes Terawan adalah representasi dari pada Presiden Republik Indonesia.

"Dalam KUHP Perdata dan Pidana ketika bicara dengan jurnalistik memang kami memakai UU pers, tetapi juga dilaporkan secara perdata dan pidana melalui pengadilan atau kepolisian. Ketika sama-sama mentok kita ke dewan pers, untuk meminta arahan," terang Silvia.

Terkait barang bukti yang dibawa, kata Silvia, ada penggalan video dari Youtube. Namun, tidak menutup kemungkinan ada bukti lain setelah lapor ke bagian Siber Polda Metro Jaya. Kemudian ia juga mengaku sudah berkomunikasi dengan dewan pers dan akan berdiskusi masalah ini.

"Dewan pers membuka peluang kami untuk datang dan berdiskusi. Karena kami bukan mau menyerang seseorang, tapi kami hanya ingin perlakuan yang dilakukan Najwa Shihab, di depan jutaan rakyat Indonesia tidak berulang dilakukan oleh wartawan lain atau tidak ditiru itu saja," tutupnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler