Pelaku Pembunuh Bocah yang Lindungi Ibunya dari Pemerkosaan, Ternyata Mantan Napi Asimilasi

16 Oktober 2020, 16:46 WIB
Pelaku Pembunuh Bocah yang Lindungi Ibunya dari Pemerkosaan, Ternyata Mantan Napi Asimilasi /Instagram @undercover/

MANTRA SUKABUMI - Kasus pelaku pemerkosaan ibu rumah tangga di Kecamatan Bireuem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, dan juga sekaligus penganiayaan terhadap anak kandung korban.

Selain memperkosa residivis ini membacok perut anak usia sembilan tahun, yang berusaha membantu ibunya supaya pemerkosaan itu terhenti. 

Seorang bocah berusia 10 tahun bernama Rangga ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan terapung di sebuah sungai.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

peristiwa ini kembali ramai dibahas usai sebuah media asal Malaysia mengangkatnya, hingga pada Kamis 15 Oktober 2020 siang kembali menjadi trending topic Indonesia.

 

Samsul, pelaku pembunuh anak berusia 9 tahun bernama Rangga. Antara

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman instagram @duniapunyacerita di unggah pada tanggal 15 Oktober 2020, Begini Kronologi kejadian menyesakkan ini pun kembali ramai dibahas di lini masa.

Rangga menemui ajalnya di tangan seorang narapidana kasus pembunuhan yang dibebaskan lewat program asimilasi COVID-19.

Samsul Bahri (36), sang pelaku, dengan tega membacokkan senjata tajamnya ke tubuh Rangga lantaran merasa niat bejatnya memerkosa DN (28) dihalangi.

Peristiwa mengerikan ini terjadi pada Sabtu 10 Oktober dini hari. Kala itu Samsul, yang sudah mengetahui bahwa DN hanya berdua dengan sang putra di rumah lantaran suaminya pergi bekerja, berusaha untuk memerkosa ibu korban.

Baca Juga: Menhan Prabowo di Amerika Serikat, Berikut Agenda Kegiatannya

Namun Rangga yang mengetahui niat jahat itu berusaha melawan agar ibunya selamat. Tak disangka, Samsul lantas menebaskan parang yang dibawanya ke tubuh bocah kecil itu, tepatnya di bagian dada dan perut, sebelum jasadnya dimasukkan karung untuk kemudian dibuang ke sungai.

Fadli Fajar, ayah kandung Rangga yang sudah berpisah dengan DN, mengungkapkan bahwa anak sulungnya itu sudah disuruh lari oleh ibunya. Namun nalurinya sebagai putera membuatnya berusaha melawan Samsul.

"Saya dapat kabar bahwa sebelum meninggal anak saya sempat disuruh lari sama ibunya. Tapi dia tidak mau lari, dia lawan pelaku," jelas Fadli, Kamis 15 Oktober 2020 "Setelah terkena parang, ia sempat berucap sakit. Lalu ia langsung terdiam, mungkin saat itu anak saya ini sudah sakratulmaut."

Pembunuhan itu tak membuat Samsul mengurungkan niatnya memerkosa DN. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, Samsul lantas membawa jasad korban ke sungai. Saat itulah DN berusaha kabur dan meminta pertolongan ke pemukiman setempat.

Baca Juga: Cetak Rekor, Reynhard Sinaga Sang Pencocol Terancam ‘Membusuk’ di Penjara Inggris

Sayang ketika ditelusuri ke sungai pada Sabtu pagi, jenazah korban kelas 2 SD itu sudah tak lagi ditemukan. Baru pada Minggu 11 Oktober 2020 sore harinya jasad bocah heroik itu ditemukan terapung dan sudah dalam kondisi meninggal dunia.**

 

 

Editor: Fauzan Evan

Tags

Terkini

Terpopuler