Fantastis, Sandiaga Uno Bongkar Biaya Pilpres Saat Dampingi Prabowo Subianto: Mahal Jika Bagi Pemula

25 Oktober 2020, 19:21 WIB
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan). /Tangkapan layar YouTube Bamsoet Channel./

MANTRA SUKABUMI - Mantan Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto, Sandiaga Uno membongkar biaya yang ia keluarkan saat Pilpres dulu.

Pertama, ia menjelaskan kronologis bagaimana dirinya bisa dipilih sebagai calon wakil presiden oleh Prabowo Subianto.

Sandiaga Uno menjelaskan pada saat itu dirinya tengah berada di Moskow, Rusia, bersama dengan kepala daerah lainnya dalam kesempatan kunjungan kerja karena ada kerja sama jangka panjang dengan Rusia.

Baca Juga: Setelah Gus Nur Ditangkap, Ferdinand Hutahaean Minta Refly Harun Diproses Hukum, Ada Apa?

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

"Tiba-tiba saya lagi di rumah Pak Dubes, dapat telepon bahwa diminta segera pulang. Padahal seharusnya saya masih di sana seminggu lagi," katanya.

Saat itu dirinya pun bertanya kepada Prabowo Subianto ada perihal apa, ternyata dirinya diminta untuk membantu berbicara dan mengonsolidasikan koalisi yang saat itu mau dibentuk pencalonan Prabowo Subianto sebagai capres.

"Langsung pulang besoknya, itu kan perintah bos, tapi Alhamdulullah pekerjaannya memang sudah selesai," lanjutnya.

Ia mengaku begitu mendarat dirinya langsung diminta untuk menghadap beberapa tokoh.

"Begitu darat saya langsung diminta menghadap Pak Amien Rais, setelah Pak Amien Rais saya diminta menghadap Pak Habib Salim untuk berbicara terkait koalisi, setelah itu saya diminta untuk menghadap Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan ketemu teman-teman dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Presiden PKS Pak Sohibuk Iman," bebernya.

Baca Juga: Kemnaker Pastikan 5 Rekening Ini Tidak Dapat Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2

Sandiaga Uno juga mengatakan saat itu terjadi kebuntuan, karena masing-masing pihak mengajukan calon wakil presiden. Hingga H-4 mengadakan pembicaraan dengan Partai Demokrat.

"Singkat cerita di satu malam sebelum pendaftaran tersebut, kebetulan saya lagi tugas Wagub menyiapkan Asian Games, karena saat itu saya pikir sudah selesai saya meyakinkan PAN untuk bergabung, kemudian dari PKS juga sambutannya baik, waktu itu kebetulan saya lagi tugas meninjau venue Asian Games," lanjutnya.

Sandiaga saat berada di Venue Asian Games tersebut juga bertemu dengan Erick Thohir yang kemudian menanyakan perihal itu.

"Waktu itu mas Erick bisik-bisik, sudah final belum, denger-denger elu kata Erick saat itu," bebernya.

Namun setelah diumumkan pada malam harinya, ia melihat semua teman-teman semangat. Dirinya kemudian memutuskan berdiakusi dengan pihak keluarga.

Baca Juga: Kemnaker Ancam Pekerja Segera Kembalikan Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 1 ke Kas Negara

"Pada saat itulah saya putuskan dan setelah berdiskusi juga dengan keluarga bahwa kita kalau ingin menunjukkan kesungguhan dalam berpolitik harus all out," katanya.

"Saya sampaikan ke teman-teman dari PAN, PKS bahwa saya akan all out jika ini memang amanah diberikan kepada saya, dan untuk membuktikan keaungguhan ini saya akan mundur dari jabatan Wakil Gubernur, saya gak mau prosesi pencalonan Wapres ini sebagai coba-coba, jadi saya all out," tegasnya.

Bamsoet juga bertanya kepada Sandiaga Uno terkait biaya yang dihabiskan dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2019 dan Pilkada.

"Total dalam 2 tahun berpolitik, Waktu di Pilpres itu sekitar 600 kalau tidak salah, kemudian saat Pilgus sekitar 300, jika ditotal sekitar 1 triliun," jawabnya.

Mendengar hal tersebut, Bamsoet menyebutkan bahwa ternyata apabila ingin berpolitik itu mahal.

Baca Juga: Segera Cek Daftar Penerima, BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Siap Dicairkan

"Mahal bagi pemula kayak saya," ujar Sandiaga Uno.

Bamsoet menanyakan kepada Sandiaga Uno apakah dirinya merasa kapok untuk berpolitik.

"Kalau saya melihat ini sebagai jalur pengabdian. Saya melihat bahwa politik ini sesuatu yang mestinya kita gunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki dan membangun bangsa, jadi kalau untuk kebaikan dan membangun bangsa ya tidak boleh kapok" pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler