MANTRA SUKABUMI - 33 Pelaut asal Indonesia dipulangkan dari taiwan setelah terkatung selama berbulan-bulan karena pandemi covid-19.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memulangkan para pelaut Indonesia dengan melakukan serangkaian pertemuan dan negosiasi dengan berbagai instansi terkait di Taiwan.
Proses pemulangan pelaut Indonesia membutuhkan waktu yang panjang mulai dari bulan April 2020 sejak pelaporan pertama yang diterima oleh KDEI Taipei.
Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November
Baca Juga: Nadiem Makarim Mengaku Sangat Kecewa, Saat Tau Masih Banyak Siswa yang Belum Dapat Kuota Internet
Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman antaranews.com, pada Jumat 13 November 2020. Pemulangan mereka terbagi dalam dua gelombang, demikian Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Budi Santoso.
Selama menunggu proses kepulangan para pelaut tersebut ada yang tidak menerima gaji dari majikan.
"Kami delapan kru bergabung dengan MV Shunda sejak November 2019. Gaji kami selalu digantung. Kami dapat bantuan makanan dari KDEI melalui Coastguard dan gaji kami sempat dibayar satu bulan," ujar Firman, salah satu pelaut asal Indonesia.
Namun selama masa itu pula, mereka mendapatkan bantuan kebutuhan sehari-hari dari KDEI Taipei.
Baca Juga: Bahas RUU Larangan Minuman Beralkohol, Hidayat Nur Wahid Sebut Fraksi di DPR-RI Tak Kalah Peduli
Puncaknya terjadi saat Kementerian Luar Negeri Taiwan memfasilitasi pertemuan dengan berbagai instansi untuk membahas permohonan bantuan kemanusiaan yang diajukan oleh KDEI Taipei agar pelaut Indonesia diizinkan pulang melalui Taiwan.**