Rocky Gerung Angkat Bicara Gegara Spanduk Habib Rizieq yang Dikoyak

13 November 2020, 16:04 WIB
Rocky Gerung ungkap dampak kepulangan Habib Rizieq ke tanah air. /Hasil tangkap layar kanal Youtube Rocky Gerung Official

MANTRA SUKABUMI - Seperti diketahui, Habib Rizieq Shihab pulang kembali ke Indonesia pada Selasa, 10 November 2020 pagi. Jutaan massa dan Front Pembela Islam (FPI) telah putihkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pada hari kepulangan Habib Rizieq Shibab ke Indonesia tersebut Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, berubah menjadi lautan massa untuk menyambut cucu Nabi Muhammad SAW itu.

Namun, saat menjelang kepulangan Imam Besar FPI itu, banyak spanduk dan baliho Habib Rizieq Shihab yang dirusak. Pengamat politik Rocky Gerung menilai, perusakan hal tersebut menunjukkan adanya ketidakutuhan di Indonesia.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Baca Juga: CATAT! Kemnaker Kembali Cairkna BSU Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah: Hari Ini Kami Salurkan Termin 2

“Ini pertanda di Indonesia masih ada dalam kerangka ketidakutuhan,” kata Rocky Gerung dikutip dari kanal Youtube miliknya. Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari hajinews.id.

Rocky Gerung kemudian menyangkutpautkan sikap pemerintah yang belakangan seolah tak rela atas kedatangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air.

Padahal, di satu sisi, kata dia, berkali-kali Jokowi menegaskan saat ini sudah tidak ada istilah cebong dan kampret lagi. Namun Habib Rizieq Shihab hingga kini justru seolah masih ditempatkan pada frame tersebut.

“Seolah-olah ada ketidaklegaan saat Habib Rizieq Shihab pulang,” kata Rocky.

Rocky kemudian menyindir pemerintah sebaiknya mendekat pada keakraban. Dengan begitu, perpecahan di kalangan bawah bisa diminimalisir.

Baca Juga: Polisi Tangkap Penyebar Video Syur Mirip Gisel

Bukan seperti sekarang, yang dinilainya makin menjauh dari Habib Rizieq. Dan itu yang kemudian ditandai simbol-simbol dan baliho Habib Rizieq Shihab yang dirusak di banyak tempat.

“Siapapun yang lakukan itu, artinya kita tidak siap. Sebenarnya memang perlu disiapkan rekonsiliasi (oleh pemerintah), karena memang terjadi polarisasi,” tukasnya.**

 

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler