Dianggap Acuh Soal Baliho Habib Rizieq, Guntur Romli Sebut Anies Telah Berkoalisi dengan FPI

22 November 2020, 12:10 WIB
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli /@gunromli

 

MANTRA SUKABUMI – Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli ikut memberikan tanggapannya terkait peristiwa pencopotan baliho Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Menurut sosok pria yang akrab disapa Guntur Romli tersebut, keputusan TNI untuk mencopot baliho Habib Rizieq merupakan keputusan tepat.

Pendapat tersebut Guntur Romli sampaikan pada cuitan dalam akun Twitter miliknya, @GunRomli yang diposting pada Sabtu, 21 November 2020 malam.

Baca Juga: Tak Muncul Dimuka Publik hingga Diisukan Positif Covid-19, Habib Rizieq Kepergok Bersama 7 Sosok Ini

Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tampak lepas tangan dan membiarkan urusan ini. Dirinya menyebut bahwa Anies juga lebih condong memihak Habib Rizieq serta menganakemaskan FPI dan gerombolannya.

“Sudah tepat TNI turun tangan mencopot baliho-baliho Rizieq Shihab, karena Gubernur DKI @aniesbaswedan tidak hanya lepas tangan tapi condong ke kelompok ini, tak hanya membiarkan tapi sudah menganakemaskan FPI & gerombolannya,” tulis Guntur.

Ia kemudian menegaskan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah tidak dianggap, bahkan dilawan oleh FPI. Dirinya beranggapan hal tersebut terjadi karena Anies Baswedan telah berkoalisi dengan ormas yang dipimpin oleh Habib Rizieq Shihan tersebut.

Baca Juga: 6 Cara Membuat Makanan Bagi Penderita Diabetes, Sehat dan Lezat

“Satpol PP sudah tidak dianggap bahkan dilawan oleh FPI, seperti pengakuan Pangdam Jaya, baliho-baliho Rizieq Shihab dicopot oleh Satpol PP (karena melanggar aturan, tidak bayar pajak, dan lain-lain) tapi selalu dinaikkan lagi, karena Gubernur DKI sudah berkoalisi dengan FPI,” tegasnya.

Guntur Romli kemudian mengatakan bahwa jika pihak kepolisian yang melakukan pencopotan baliho Habib Rizieq, maka pihak kepolisian akan dituduh FPI telah melakukan kriminalisasi ulama.

“Kalau polisi yg menurunkan baliho-baliho itu pasti akan dituduh kriminalisasi ulama, anti Islam, seperti yang sudah-sudah,” katanya.

Dirinya juga menambahkan bahwa kelompok dan organisasi garis keras akan mengadu domba pihak kepolisian dengan TNI, seolah-olah telah membela pihak militer. Namun, menurutnya, pihak TNI yang sering dibela oleh FPI, sekarang justru turun tangan dalam pencopotan baliho Habib Rizieq.

“Kelompok-kelompok garis keras akan mengadu domba polisi & TNI, mereka seakan-akan membela TNI dan menjatuhkan polisi, nah sekarang TNI yang katanya mereka bela-bela sudah turun tangan dan melibas.”

Guntur juga mengaku bahwa dirinya mendukung pernyataan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang menyebut bahwa persoalan Habib Rizieq timbul karena kekosongan kepemimpinan. Dirinya menyebut, pernyataan JK adalah sindiran keras terhadap Anies Baswedan, yang dianggapnya telah berkoalisi dengan FPI.

“Saya dukung pernyataan @Pak_JK TNI turun tangan karena ada 'kekosongan kepemimpinan', ini sindiran keras buat @aniesbaswedan, kalau menurut saya TNI turun tangan bukan karena cuma kekosongan kepemimpinan, tapi karena pemimpin di Jakarta (Gubernur DKI) sudah berkoalisi dengan FPI,” tegasnya.**

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: twitter.com/GunRomli

Tags

Terkini

Terpopuler