Pakar UGM Sebut Pemerintah dan Aparat Harus Tegas Larang Kerumunan, Termasuk Reuni 212

- 26 November 2020, 11:48 WIB
Pelaksanaan Reuni 212
Pelaksanaan Reuni 212 /Pikiranrakyat

MANTRA SUKABUMI – Pakar Epidemologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andono Ahmad mengatakan menyarankan pemerintah harus tegas melarang kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan termasuk reuni 212 karena itu berpotensi menambah kasus COVID-19.

Saran Pakar Epidemologi UGM ini disambut baik oleh pemerintah dan aparat keamanan, mulai dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko,  Karo Penmas Divisi Humas Polri, sampai  Pangdam Jaya ikut bersuara tanggapi saran pakar tersebut.

"Bukan mengimbau, tapi melarang kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Kemudian aturan itu ditegakkan tanpa pandang bulu," kata Riris kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

 Baca Juga: Pastikan Keamanan Akun Anda, Begini Cara Aktivasi Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari ShopeePay

Baca Juga: Memanas, Setelah Edhy Prabowo Ditetapkan Jadi Tersangka oleh KPK, Fadli Zon Soroti Politisi PDIP

Menurut Pakar dari UGM itu, jika masih banyaknya kegiatan yang menimbulkan kerumunan, kasus penularan COVID-19 akan semakin sulit dikendalikan.

"Akan terus merangkak naik kalau kita tidak efektif dalam pencegahan," katanya, dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com, Kamis, 26 November 2020. 

Prinsipnya, semakin meningkat mobilitas orang akan semakin meningkat pula penularan COVID-19. Pencegahannya yakni dengan seberapa konsisten penerapan protokol kesehatan dijalankan.

Riris berharap semua pihak bisa menahan diri untuk membuat kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Dia menyarankan pertemuan dengan banyak orang dijalankan saja secara online.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x