Rektor Universitas Ibnu Chaldun Bocorkan 2 Kekuatan yang Ampuh Hancurkan FPI, Simak Penjelasannya

- 27 November 2020, 06:25 WIB
Tangkapan layar, Upacara dan Parade Laskar tingkat Nasional di Milad FPI ke 21
Tangkapan layar, Upacara dan Parade Laskar tingkat Nasional di Milad FPI ke 21 /Youtube Front TV

MANTRA SUKABUMI - Pesona Habib Rizieq dan Front Pembela Islam (FPI) tak henti-henti menjadi sorotan semua pihak.

Berbagai acara yang digelar selalu dihadiri ribuan jamaah dan memiliki simpatisan yang fanatik membuat Rektor Universitas Ibnu Chladun Musni Umar angkat bicara.

Menurut Musni, hanya ada dua kekuatan yang mampu meruntuhkan dan menghancurkan Front Pembela Islam (FPI) itu.

Baca Juga: Isu Pengganti Edhy Prabowo, Ekonom Senior Emil Salim: Laut Indonesia Luas, Tapi Nelayan Miskin

Baca Juga: Fahri Hamzah Buat Pernyataan Mengejutkan Terkait Penangkapan Edhy Prabowo

Hal itu disampaikan Musni dalam video di kanal YouTube Musni Umar yang diunggah pada 22 November 2020.

Menurut Musni, dua kekuatan ampuh untuk menghancurkan FPI dna Habib Rizieq adalah TNI dan Polri.

"Kekuatan FPI ini dan Imam Besar Habib Rizieq ingin diruntuhkan dengan menggunakan kekuatan-kekuatan yag paling ampuh untuk menghancurkan adalah TNI. Selain itu Polri," ungkapnya sepeti dilihat mantrasukabumi.com dari unggahan kanal Youtube Musni Umar pada Rabu, 25 November 2020.

Umar berpendapat bahwa FPI tampil giat dalam melakukan nahi munkar sehingga dibenci oleh berbagai pihak dan mencoba untuk meruntuhkannya.

Baca Juga: Mengejutkan, Ferdinand Minta Mantan Panglima TNI Ini Jangan Pecah Belah TNI, Ada Apa?

Baca Juga: Memanas, Ferdinand Kini Serang Pakar Hukum Ini Soal Baliho Habib Rizieq

“Melarang segala macam kejahatan, nah itulah masalah yang ditentang masyarakat. Dari berbagai organisasi yang giat melakukan nahi mungkar. Itu yang paling menonjol hanya Front Pembela Islam (FPI),” lanjutnya.

Menurut Rektor Universitas Ibnu Caldun (UIC) ini, FPI dibenci oleh orang-orang yang melakukan kejahatan dan kemungkaran, tetapi sebaliknya yang menyukai FPI justru lebih banyak.

“Oleh karena itu dia dibenci oleh mereka yang melakukan kejahatan, kemungkaran, dan ketidakbenaran. Tetapi kita menyaksikan yang menyukainya (FPI) jauh lebih banyak, berjuta-juta orang yang senang,” terangnya.

Musni Umar menilai bahwa orang-orang yang menyukai FPI merupakan silent majority karena mereka semua itu menginginkan adanya nahi munkar.

Baca Juga: TNI dan FPI Akhirnya Berdamai Terkait Baliho Habib Rizieq, Mantan Ketua MPR: Beginilah Seharusnya

“Tetapi mereka itu adalah silent majority, yaitu mereka yang tidak punya kekuasaan, tidak mempunyai ekonomi yang kuat, termarginalisasi, terpinggirkan, nah itu mereka ingin terwujudkannya nahi mungkar itu,” kata Musni Umar.

Upaya demikian menurut Musni Umar haruslah dicegah karena akan memunculkan reaksi keras berupa konflik masyarakat.

"Oleh karena itu kita harus mencegah. Karena ini kalau dilakukan terus-menerus maka akan muncul reaksi keras dari masyarakat dan kita ribut, kita bentrok dan berkelahi di antara kita," jelasnya. 

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa negara Indonesia juga mengalami krisis pandemi Covid-19 yang berdampak pada runtuhnya ekonomi, kemiskinan dan pengangguran.

Baca Juga: Setelah Dapat Penghargaan, Anies Baswedan Juga Dapat Hadiah dari Tokoh Nasional Ini

Atas hal ini, Musni Umar meminta elit politik serta pimpinan TNI dan Polri untuk bersatu.

"Menghadapi situasi tidak mudah ini, senjata kita adalah bersatu. Semoga para elit, pimpinan TNI dan Polri menyadari pentingnya bersatu dengan masyarakat, membangun Indonesia yang sejahtera, adail dan berkeadaban," tukasnya.

Sebelumnya, Musni Umar melayangkan cuitan yang ditujukan kepada Pangdam Jaya yang sesumbar FPI dibubarkan, padahal berpuluh juta orang menyukai Front Pembela Islam (FPI).

“Pangdam Jaya sesumbar FPI di bubarkan. FPI dibenci sekelompok kecil tetapi berpuluh juta suka FPI. Mengapa? Karena FPI amalkan amar ma'ruf dan paling terdepan serukan nahi munkar,” tulis Musni Umar dalam Twitternya @musniumar dikutip pada Selasa, 24 November 2020.

Baca Juga: Beredar Video Maruf Amin Sebut Ahok Sumber Konflik, Ferdinand: Sudah Jangan Diingat

Diketahui, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan bahwa dirinyalah yang memberi perintah pencopotan baliho Habib Rizieq.

“Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya. Karena berrapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu,” ungkap Mayjen Dudung dikutip dari Antara pada Jumat 20 November 2020.

Menurutnya, pemesangan baliho tersebut tidak mematuhi aturan dari Pemprov DKI Jakarta yang seringkali sudah ditindak sehingga pencopotan dilakukan secara paksa oleh TNI.

Baca Juga: Beredar Video Wanita Ucapkan Takbir Saat Ditilang, Budiman: Bangsa Ini Akan Acak-acakan

Sementara pernyataan keras mengecam FPI juga ditegaskan Dudung bahkan mengusulkan untuk dibubarkannya FPI.

“Kalau perlu FPI bubarkan saja itu. bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri,” tegas Dudung.**

Editor: Andriana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x