Kejutkan Warganet, Deny Darko Ungkap 10 Poin Ramalannya Soal Polemik Habib Rizieq, Anies Dalangnya?

- 27 November 2020, 10:52 WIB
Kejutkan Warganet, Deny Darko Ungkap 10 Poin Ramalannya Soal Polemik Habib Rizieq, Anies Dalangnya?
Kejutkan Warganet, Deny Darko Ungkap 10 Poin Ramalannya Soal Polemik Habib Rizieq, Anies Dalangnya? /Youtube FrontTV , Denny Darko dan Instagram @aniesbaswedan

MANTRA SUKABUMI - Kejutkan warganet, Deny Darko ungkap 10 poin hasil ramalannya soal polemik Habib Rizieq, Anies Baswedan diduga jadi dalangnya?

Sejak kepulangannya pada 10 November 2020, nama Habib Rizieq terus menjadi perbincangan, terutama terkait pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukannya dengan membuat keramaian di era PSBB.

Masalah terus merebak dan mengakibatkan diberhentikannya dua Kapolda yaitu Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar.

Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020

Baca Juga: Hasil Ramalan Denny Darko, Sarankan Anies Baswedan Merapat ke Partai yang Sedang Berkuasa

Bahkan dalam soal ini, nama Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta pun ikut terseret. Ia dinilai melanggar aturan yang dibuatnya sendiri dengan mendatangi kediaman Habib Rizieq di Petamburan.

Polemik Habib Rizieq berlanjut saat Pangdam Jaya mencopot baliho bergambar Imam Besar FPI.

Untuk semua keributan yang terjadi, peramal terkenal Indonesia Denny Darko angkat bicara.

Ia bahkan mengungkap 10 poin penting dalam menganalisis hasil ramalannya terkait polemik yang belum menemukan titik akhir.

Denny juga mengatakan, semua polemik itu sebagai bentuk perjuangan politik untuk mengangkat citra Anies Baswedan.

Selain itu, ia juga menjelaskan tentang adanya pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan momentum ini sebagai sarana balas dendam atas luka lama yang dideritanya.

Baca Juga: Inilah Dzikir Ringan untuk Jalan Keluar dari Kesusahan

Dikutip mantrasukabumi.com dari Deny Darko, Denny menyampaikan hal tersebut di kanal YouTube pribadinya, pada 24 November 2020.

Di awal video, Denny Darko menyinggung berbagai pergolakan yang terjadi pasca kepulangan Habib Rizieq, mulai dari pernikahan putranya, pemecatan Kapolres, hingga jatuhnya baliho bergambar Habib Rizieq oleh sekelompok orang berbaju belang.


“Rupanya guncangan ini mulai muncul sejak dilakukannya pernikahan puteri beliau, dimana tamu yang diundang kemudian berdatangan dan bahkan ada sebuah kegemparan ketika ada supply masker dari kalau gak salah BNPB ya,” ujarnya.

“Kemudian terjadi lagi sesuatu yang menggemparkan saat Kapolda trus kemudian diganti, karena dianggap tidak bisa mengendalikan satu penyebaran Covid-19 diareanya, dan setelah itu ada kegemparan sebuah usaha dimana orang-orang berpakaian loreng atau TNI, tampak menurunkan baliho-baliho yang bergambarkan Habib Rizieq Shihab dengan alasan gak ada izin,” tuturnya melanjutkan.

Setelah itu, dia mulai memberikan ramalannya, tetapi dia mengingatkan dia bahwa dia mencoba untuk menjadi pihak yang netral, dia membacakan prediksinya berdasarkan kacamata penglihatannya tanpa mendukung siapa pun.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Ilmu Menjadi Berkah dengan Menghormati Guru

“Apa yang sebenarnya terjadi, dan mengapa ini semua terjadi, ada sepuluh kartu seperti biasanya, saya akan bacakan untuk anda semua, dan saya disini akan bersikap netral, saya akan membacakan ini dari kacamata yang saya lihat dan pemikiran saya tanpa mendukung siapapun,”jelasnya.

Pertama, menurutnya, berbagai kerusuhan yang menyeret nama Habib Rizieq murni bersifat politis, bukan religius. Agama hanya digunakan di sini sebagai alat untuk keuntungan politik.

“Yang pertama adalah ini pure politik, ini bukan tentang membela agama, kalaupun disini agama muncul, tetapi agama disini digunakan sebagai alat politik,” katanya.

Hal ini menurut Deny karena masalah ini dikritik oleh pemerintah, selain itu agama tidak bisa dijadikan alasan, karena kita hidup di negara yang memiliki agama yang beragam.

“Kenapa, masuk kedalam kritik ke pemerintah, kita harus tahu bahwa Indonesia ini bukan negara yang berdasarkan satu agama, dengan berbagai agama yang kita akui. Sayangnya dari beberapa tahun lalu, politik, Sara dan agama dipergunakan untuk sarana atau kendaraan politik. Saya juga tidak menyalahkan karena dalam politik tidak ada halal dan haram, sepertinya semua dihalalkan,” ujar Denny.

Baca Juga: Banyak Diisi Kader NU, Berikut Susunan Pengurus MUI Pusat Periode 2020-2025

Kemudian Denny Darko kembali menegaskan bahwa ini murni untuk kepentingan politik, dia tidak percaya bahwa ini dilakukan untuk memperjuangkan suatu agama.

“Jadi saya kira sih ini semuanya permainan politik, jadi kalau ternyata terus kemudian membawa-bawa ini perjuangan atasa nama agama, saya sih kurang setuju, kalau politik ya silahkan politik, kalau memang agama ya kita akan perjuangkan agama, tapi yang saya lihat disini semata-mata untuk kepentingan politik,” jelasnya.

Kedua, menurut Denny Darko, isu ini dirancang untuk menyasar masyarakat yang memasuki ekonomi menengah ke bawah, yang mudah bersaing satu sama lain dalam pendidikan, wawasan, dan pengetahuan.

“Mereka menyasar orang-orang yang ekonominya menengah ke bawah, dan mereka juga menyasar oran-orang yang secara pendidikan, wawasan dan pengetahuan ini mudah diadu domba,” ungkapnya.

Jadi, kelompok ini nantinya akan menjadi oposisi terhadap pemerintah. Menurut Deny, pertentangan ini terkadang berdampak baik, namun juga berpotensi menimbulkan kekacauan yang menghancurkan ketertiban dan menjadi kendaraan politik.

Baca Juga: Waspada, Tanda Serangan Jantung Berawal dari Sesak Nafas dan Kelelahan

“Karena orang-orang ini akan selalu merasa kekurangan, merasa tertindas, kemudian mereka ini menempatkan dirinya untuk menjadi oposisi. Oposisi disini oke kalau menjadi balance of power dari pemerintah,tetapi terkadang oposisi disini menimbulkan kekacauan dan kemudian merusak tatanan yang ada sehingga kita masyarakat yang seharusnya mendapatkan ketenangan dalam bermasyarakat ini jadi hilang,” lanjutnya.

Ketiga, menurut Denny, ada orang tua di belakang ini, dulu orang itu punya kendaraan politik dan sekarang ingin mendapatkan semuanya kembali.

“Mereka ini merupakan orang terdahulu yang merasa mempunyai kendaraan dan kemudian mereka merasa hilang itu tadi, tapi mereka ini masih merasa ingin mendapatkan pengakuan dan sebuah kekuatan di perpolitikan ini tadi,” kata Denny.

“Ini adalah orang-orang yang dulu pernah menjabat sebagai seseorang, trus kemudian haknya hilang, trus kemudian dia ingin kembali, saya rasakan orang ini ada disini dan dia mendanai ini semua dan dia berusaha agar semua ini tadi bisa terjadi, Apa itu salah, Enggak, itu gak salah, karena ini semua politik, dan cara untuk mendapatkan kekuasaan dengan cara seperti ini,”lanjutnya.

Baca Juga: Masih Ada Waktu, Ayo Cek NIK KTP Anda untuk Dapatkan Dana APB Rp1 Juta dari Pemerintah, Ini Caranya

Lebih jauh, orang ini juga yang menjadi kunci kepulangan Habib Rizieq ke tanah air, dan menjadi Raja Pembuat yang dipersiapkan untuk tahun 2024.

“Nah orang inilah yang juga berhasil memulangkan HRS konon, dan kemudian menjadikan “King Maker”, yang sudah disiapkan untuk 2024 lagi, dan juga katanya dia memiliki sebuah kekuatan di media massa, yang lumayan kita kenal, dan ini memang orang yang sangat berpengaruh karena orang ini menjadi pejabat atau pemimpin di negara kita, saya lihat orang ini berusaha kembali dan mereka ada dibalik ini,” jelasnya melanjutkan.

Keempat, menurutnya, ada sosok yang terluka, dan ingin melakukan balas dendam karena bisnis yang dijalankannya tidak menguntungkan dan membuatnya berakhir di penjara.

“kemudian yang saya lihat adalah sakit hati, ada satu hal dimana ia berusaha mendapatkan sesuatu, tapi ternyata dihalang-halangi dan dia dendam, dan kemudian dia berusaha untuk melakukan banyak hal untuk bisa membalaskan ini tadi,” terang Denny.

“ini adalah orang dengan kekuatan yang luar biasa, kalau boleh dibilang ya kalau orang chinese itu seorang Bos besar atau saudagar lebih tepatnya, konon katanya orang yang pernah membuat dia sakit hati karena konon memindahkan sebuah peletakan kalau saya bilang satu fasilitas penting yang seharusnya itu menguntungkan secara bisnis kepada dia, trus kemudian gak jadi dipindahkan, dia marah trus melakukan gerakan besar-besaran dan membuat dia dipenjarakan,” Lanjutnya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Serang Refly Harun Soal TNI Copot Baliho HRS: Ini Menyangkut Ideologi Kebangsaan

Kelima, menurut pandangan Denny, ada seseorang yang mendanai dan melakukan semua ini untuk mendapatkan pengaruhnya kembali untuk mempersiapkan segalanya di tahun 2024.

“Dia ini mendanai, dan dia melakukan ini semua, dia juga berusaha untuk mendapatkan pengaruhnya, karena kalau dilihat disini partai yang biasanya dulu dia naiki, partai tersebut sekarang berafiliasi dengan pemerintah, sehingga dia merasa kalau ingin memiliki sebuah kekuasaan dia harus memiliki satu kendaraan politik, dan kendaraan ini harus memiliki massa yang dipersiapkan untuk 2024,” Ujar Denny

Kemudian Denny juga menyebutkan bahwa sebenarnya kita akan segera mengetahui tentang orang tersebut dengan googling.

“Kalau mau googling sedikit, sebenarnya kita akan segera tahu dia dan banyak sekali orang-orang disekitarnya,”

Keenam, menurutnya semua ini terjadi dan siapa yang berperan, pemerintah sudah tahu. Hanya saja pemerintah masih mengikuti cara bermain mereka.

Baca Juga: Mengejutkan, Begini Respon Ferdinand dengan Susunan Pengurus MUI Baru

“Pemerintah sebenarnya sudah tau, dan pemerintah ini sepertinya memainkan bidaknya, berusaha untuk mengikuti Tango-nya, mengikuti cara menari mereka dan saya berifkir sepertinya ini adalah gerakan yang lumayan cantik untuk bisa meredam ini tadi,”katanya.

Kemudian, kata dia, kedepannya kita akan disuguhkan dengan acara-acara yang bisa dijadikan pelajaran untuk berdemokrasi.

“kita akan disuguhkan dalam beberapa waktu kedepan akan gerakan politik yang ditutupi dengan satu kekisruhan, ada satu perlawanan, ada satu hal yang kemudian terus kemudian menimbulkan pertentangan, yang bisa dijadikan sebuah pembelajaran demokrasi,” tuturnya.

Namun, menurutnya, pemerintah harus lebih tegas dalam hal ini. Ia pun setuju dengan sikap tegas Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman.

“Namun yang sangat disayangkan adalah seharusnya pemerintah bisa lebih tegas, tidak mengikuti cara main mereka dan saya setuju dengan Pak Dudung, kalau memang melanggar ya dicopot saja,” lanjutnya.

Baca Juga: Hindari Toxic Relationship, 5 Zodiak Ini Dianggap Tidak Baik Dijadikan Teman

Ketujuh, pemerintah saat ini sedang memainkan pendekatan politik tingkat tinggi yang dianggap paling efektif untuk membendung konflik massa yang akan ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.

“Saya lihat disini ada kegamangan Pemerintah, ini yang didapatkan masyarakat, tapi yang saya lihat sebenarnya pemerintah tidak gamang, tapi pemerintah ini memainkan caranya, dan menganggap cara ini adalah cara paling efektif untuk menghindari sebuah gerakan massa yang tidak bisa dibendung, ini adalah cara berpolitik tingkat tinggi” jelasnya.

Kedelapan, menurut Denny Darko, semua yang terjadi berpusat pada satu orang yang saat ini sedang memimpin kekuasaan tertinggi di Jakarta.

“Sebenarnya ini semua berpusat pada satu orang, satu orang ini adalah satu orang pemimpin tertinggi otoritas di Jakarta, semuanya kembali kepada beliau ini, karena beliau ini secara sosial media memang paling sering disebut dan kalau kita berbicara tahun 2024 beliau ini yang paling populer, elektabilitasnya paling tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Wajib Tahu, Allah SWT Berikan Tiga Pesan Ketika Kucing Dekati Manusia

Menurutnya, hal itu dilakukannya dengan penuh kesadaran yang bertujuan untuk menarik simpati parpol bahkan kekuatan politik terbesar dalam rangka pencalonannya pada 2024.

“menurut saya, beliau ini malakukan hal ini dengan kesadaran penuh, untuk memainkan nilai jualnya, agar dia nanti dipinang oleh partai yang terkuat, atau kekuatan yang terbesar untuk bisa menyalonkan diri di 2024, itulah mengapa dia terkesan tidak ada ketegasan saat terjadi berbagai masalah” lanjutnya.

Kesembilan, Denny Darko menyarankan agar sosok pemimpin Jakarta saat ini tidak berlama-lama dan segera memilih tutup mana.

“Jangan lama-lama memilihnya pak, saya fikir anda tidak perlu menunggu sampai 2023 atau 2022, dari sekarang mendingan memilih mau merapat kemana,” ujarnya.

“Jangan lama-lama memilihnya pak, saya fikir anda tidak perlu menunggu sampai 2023 atau 2022, dari sekarang mendingan memilih mau merapat kemana,” ujarnya.

Selanjutnya dia juga menyarankan untuk mencoba mempertimbangkan pindah dari perahu yang sekarang karena banyak ketidakpastian dan PHP.

Baca Juga: Epidemolog UI Bantah Klaster Kerumunan Habib Rizieq, Pegiat Medsos: Jerat Pake UU dan Borgol

“Kalau kebetulan bapak menonton ini, atau sedikit saja percaya akan ramalan, saya fikir bapak sebaiknya berfikir untuk mencoba berpindah perahu, karena yang sekarang ini terlalu banyak ketidakpastian, anda terlalu banyak di PHP,”lanjutnya.

Kesepuluh, Denny Darko menyarankan Pemimpin Jakarta ini untuk berlabuh ke partai yang sedang berkuasa sekarang agar masyarakat gak dibelah-belah dan kebingungan seperti sekarang.

“Bapak merapat saja ke yang sekarang berkuasa dan saya fikir yang teraman itu, dan masyarakat juga tidak terus dibelah-belah dan akhirnya kebingungan seperti sekarang. Jadi pindah haluan saja, merapat saja kita kemudian membangun bersama,” ujarnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x