Hal tersebut disampaikan oleh Husin Alwi pada akun Twitter miliknya @HusinShihab pada Senin, 30 November 2020 petang.
Tambahnya, ia menduga adzan hayya alal jihad adalah penistaan terhadap agama Islam, dengan cara memelintir hadits dan riwayat mengenai adzan.
Ia pun meminta kepada Divisi Humas Polri dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) untuk segera menyelidiki adzan hayya alal jihad tersebut.
"Dugaan saya ini penistaan terhadap agama Islam dengan memelintir hadits dan riwayat mengenai adzan. Mohon atensi @CCICPolri @DivHumas_Polri supaya gercep tangkap pelakunya," tegasnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @HusinShihab pada Selasa, 1 Desember 2020.
Semoga pengurus @MUIPusat yg baru lgs ambil tindakan tegas thd oknum yg sdh merubah lafadh adzan jadi hayya alal jihad. Dugaan saya ini penistaan thd agama Islam dgn memelintir hadis dan riwayat mengenai adzan. Mohon atensi @CCICPolri @DivHumas_Polri spy gercep tangkap pelakunya. pic.twitter.com/2M8j74TWtU— Husin Alwi (@HusinShihab) November 30, 2020
Sementara itu, masih dari kalangan Habaib, Habib Novel Alaydrus mengaku adzan hayya alal jihad tersebut aneh, karena menurutnya belum pernah ia temui seumur hidupnya.
"Saya mendapat pertanyaan di WhatsApp tentang video yang beredar di jejaring sosial video yang memang aneh juga seumur hidup saya belum pernah lihat ada orang azan kok kayak gitu," kata Habib Novel.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Desember 2020, Lakukan Hal Tak Terduga, Al Diam - Diam Perhatian Ke Andin
Pengasuh Majelis Ar-Raudhah juga menilai bahwa azan tersebut bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW bahkan juga bertentangan dengan ajaran para Habaib.
"Kok seruan untuk salat diganti turun untuk jihad sesuatu yang sangat bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, bertentangan dengan alawiyin ajarannya para habaib maupun para Kyai", lanjutnya, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube Habib Novel Alaydrus pada Selasa, 1 Desember 2020.
"Ini tidak sesuai dengan hadits al muslimu Man salimal muslimuna Min lisani Wahyadihi, artinya: seorang muslim adalah dia yang umat Islam selamat dari gangguan lisan dan tangannya", tambahnya