Habib Jindan juga menegaskan bahwa berkelahi, saling bunuh antar muslim, saling caci maki itu bukan jihad namanya, tapi rame-rame berbuat jahat.
"Jika saling berkelahi dia bilang itu jihad, muslim dengan muslim saling bunuh, saling tembak saling sembelih, saling mencaci juga adalah jihad fisabilillah, ancurin rumah muslim lain juga dikatakan jihad, jihad jihad giman, itu bukan jihad tapi rame jahat-jahat", lanjut Habib Jindan.
"Kalau begitu dia melakukan tindakan yang ujung-ujungnya merusak citra Islam, nanti orang lain akan berfikir Islam kok merusak Islam, akhirnya membuat orang jadi anti ama Islam, kamu ngomongnya bela Allah, bela Islam tapi malah merugikan Islam dan menghancurkan Islam dan itu terbukti dari perjuangannya kebanyakan yang disasar yang diserang adalah orang Islam", tegas Habib Jindan.
Baca Juga: Seolah Kompak, Fadli Zon dan Ferdinand Hutahaean Doakan Kesembuhan Anies Baswedan
Selain Habib Jindan, beberapa Habib lain juga turut berkomentar, diantaranya Habib Husin Alwi Shihab dan Habib Novel Alaydrus. Mereka ikut memberikan tanggapan terkait video adzan hayya alal jihad tersebut.
Salah satu pihak yang menanggapi hal tersebut adalah Habib Husin Alwi Shihab. Ia berharap pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum dalam video tersebut, yang telah merubah lafadh adzan hayya alal jihad.
"Semoga pengurus @MUIPusat yang baru langsung ambil tindakan tegas terhadap oknum yang sudah merubah lafadh adzan jadi hayya alal jihad," katanya.
Hal tersebut disampaikan oleh Husin Alwi pada akun Twitter miliknya @HusinShihab pada Senin, 30 November 2020 petang.
Tambahnya, ia menduga adzan hayya alal jihad adalah penistaan terhadap agama Islam, dengan cara memelintir hadits dan riwayat mengenai adzan.
Ia pun meminta kepada Divisi Humas Polri dan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) untuk segera menyelidiki adzan hayya alal jihad tersebut.