Menohok, Berikan Kritik di Acara Habib Rizieq, Rocky Gerung: Kepala Negara Langgar Protokol Negara

- 4 Desember 2020, 17:55 WIB
Menohok, Berikan Kritik di Acara Habib Rizieq, Rocky Gerung: Kepala Negara Langgar Protokol Negara
Menohok, Berikan Kritik di Acara Habib Rizieq, Rocky Gerung: Kepala Negara Langgar Protokol Negara /Pikiran Rakyat/

MANTRA SUKABUMI - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan kritik kerasnya terhadap pemerintah pada acara Reuni 212 yang digelar secara daring.

Menurut Rocky, acara yang diselenggarakan pada hari Rabu, 2 Desember 2020 tersebut dipastikan mematuhi protokol kesehatan.

Namun, dirinya juga menegaskan bahwa yang harus ditegakkan selain protokol kesehatan adalah protokol bernegara.

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Sampaikan Kabar Buruk Ini, Usai Minta Maaf pada Masyarakat Indonesia

Rocky Gerung menyebut Kepala Negara dan pemerintahan tidak mempersiapkan hal tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Rocky Gerung saat dirinya menjadi pembicara dalam acara Dialog Reuni 212 Tahun 2020 yang digelar pada Rabu, 2 Desember 2020.

"Nah, sebetulnya ya, kita disini lengkap pakai protokol kesehatan. Tapi kita tuntut lebih dari itu, kita ingin ada protokol bernegara, dan itu yang tidak disiapkan oleh Kepala Negara," ujarnya.

"Karena itu kita perlu guru-guru untuk mengajar cara bernegara,” lanjutnya, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube LDTV pada Jumat, 4 Desember 2020.

Baca Juga: Heboh, Cak Nun Tanggapi Azan Hayya Alal Jihad: Kalau Saya Jadi Mereka Saya Langsung Hayya Alal Qital

Sebelum Rocky Gerung menyampaikan hal tersebut, diketahui pembicara dialog tersebut diantaranya adalah ahli hukum tata negara Refly Harun dan pengamat kebijakan ekonomi Ichsanudin Noorsy.

Rocky mengatakan, dari materi Refly Harun dan Ichsanudin Noorsy menunjukkan bahwa Indonesia sedang berada dalam kecemasan.

"Tadi Refly Harun telah mulai di bidang hukum, Ichsanudin Noorsy juga adalah guru protokol bernegara di bidang kebijakan ekonomi, dan seluruh keterangan hari ini, menunjukan bahwa kita sebetulnya dalam kecemasan," jelas Rocky Gerung.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena kepala negara telah melanggar protokol bernegara.

Baca Juga: Waduh! Polisi Kawal Pawai yang Diduga Massa Papua Barat, FPI: Ratusan Korban Gugur, Baik TNI Polri

"Karena protokol bernegara dilanggar sendiri oleh Kepala Negara,” tegasnya.

Ia kemudian menyebut istilah kebijakan ugal-ugalan yang menurutnya adalah 'berbagai kebijakan tidak bisa diuji, diselundupkan melalui hukum, diselundupkan melalui kebijakan ekonomi yang tidak punya dasar berpikir.'

Rocky Gerung kemudian menyebut bahwa pernyataan dari Habib Rizieq Shihab menurutnya adalah protokol bernegara.

Dirinya juga menyebut bahwa ceramah Habib Rizieq tersebut merupakan pernyataan yang seharusnya datang dari Istana.

Baca Juga: Gantikan Edhy Prabowo, Presiden Jokowi Angkat Menteri Ini Jadi Menteri Kelautan

“Apa itu protokol negara? Itu seluruhnya yang diterangkan oleh Habib Rizieq tadi, Pak Rizieq Shihab menerangkan dengan bagus, asal-usul kita bernegara, dihubungkan dengan problem kita hari ini,” jelasnya.

“Hal yang seharusnya kita dengar dari istana uraian semacam itu, ceramah Habib Rizieq," tambahnya.

Rocky Gerung juga meminta kepala negara dan pemerintah untuk merawat kekuasaan dengan akal pikiran, dan dirinya setiap hari menuntut kepala negara agar aktif menghasilkan keadilan.

"Kita ingin agar supaya kekuasaan itu dirawat dengan akal pikiran, itu point kita,” ujarnya.

Baca Juga: Gus Baha: Orang Mukmin Tidak Mungkin Bilang 'Anakku Sudah Aku Cukupi'

Baca Juga: Bahaya! Konsumsi Makan Jagung Berlebihan Dapat Picu Penyakit Berikut Ini

“Nah, karena itu setiap hari kita tuntut kepala negara supaya aktif menghasilkan keadilan, kan itu dasarnya," lanjutnya.

Ia menambahkan, penegak keadilan waspada terhadap Covid-19 yang tak kasat mata, namun justru lebih menutup mata terhadap keadilan.

"Kalau Corona itu tidak kasat mata, tentu kita waspada dengan Corona. Karena dia tidak kasat mata,” katanya.

“Tapi ketidakadilan itu kasat mata. Dan justru yang punya mata itu, menutup mata untuk menghasilkan keadilan,” pungkas Rocky Gerung.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah