“Semua tergantung Takdir dan Ketulusan hati sang ustad Bukan tergantung dari Nilai Uang dalam Amplop,” sambungnya.
Prabowo di doain UAS Gagal Jadi Presiden
Ahyar di Doain UAS Gagal jadi kepala Daerah.
Next jadikan Pelajaran Ngga semua Doa Manusia yg katanya Ustad atau ulama di Ijabah Allah SWT.
Semua tergantung Takdir dan Ketulusan hati sang ustad
Bukan tergantung dr Nilai Uang dalam Amplop pic.twitter.com/00uVsy7uS3— Dewi Tanjung15 (@DTanjung15) December 9, 2020
Ustadz Abdul Somad membantah pernyataan melalui cuitannya atas sikap dukungannya terhadap paslon Akhyar-Salman.
Baca Juga: KPK Bantah Soal Beredarnya Sprindik yang Sudutkan Erick Thohir, Jubir KPK: Itu Bukan Surat KPK
Ia mengaku dicaci maki di media sosial hingga menyadari dirinya bukanlah siapa-siapa. UAS mengungkapkan mengenai pilkada yang menjadi salah satu sarana dalam pengaplikasian ceramahnya selama ini.
"Apa arti Pilkada bagi UAS? UAS menjawab: Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada 3 aspek, Pendidikan, Ekonomi, dan Politik. Saat pilkada saya berijtihad: memilih paslon, meminta komitmen, mendukung," cuitan UAS dalam akun pribadinya @UAS_AbdulSomad pada 10 Desember 2020.
Apa arti Pilkada bagi UAS?
UAS menjawab:
1. Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada 3 aspek:
A. Pendidikan
B. Ekonomi
C. Politik
Saat pilkada saya berijtihad:
- memilih paslon
- meminta komitmen
- mendukung pic.twitter.com/JXGyhBytIB— Ustadz Abdul Somad Lc,.MA. F. (@UAS_AbdulSomad) December 10, 2020
Selain itu UAS mengungkapkan dirinya tidak berfikir dan berharap menang atau kalah, karena menurutnya Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya.
UAS juga mengklaim bahwa dirinya telah menang bahkan sebelum pencoblosan berlangsung.
"Saya sudah menang sebelum pencoblosan, karena saya menang melawan godaan uang, mobil dan jabatan, saya menang melawan DIAM cari selamat, saya menang melawan pesan2 dari Jakarta 'Uas jangan berpihak!'. Begini cara saya melawan," imbuhnya.**