Sebut Bughot dan Kritik Berbeda, Kyai NU: Kritik Itu Tetap Diperintahkan dalam Agama Kita

- 19 Desember 2020, 20:47 WIB
Tangkap layar
Tangkap layar /twitter/@ldnu1926

Menurut Kyai Ahmad, bahwa Kritik yang baik kepada pemerintah adalah kritik yang menggunakan kalimat santun dan tidak melanggar aturan agama.

"Tentu juga menggunakan kalimat-kalimat yang santun. Tidak menggunakan kalimat-kalimat yang keras, kalimat-kalimat yang melanggar aturan agama, seperti mencaci maki dan sebagainya,” tutur Kyai Ahmad.

Lebih lanjut, Kyai NU tersebut mengatakan bahwa kritik menggunakan kalimat seperti mencaci-maki merupakan bukan bagian dari jihad.

Baca Juga: Minta Amien Rais ke Laut Saja, Ruhut Sitompul: Sudah Bau Tanah, Siapa Kau?

Baca Juga: Tak Hanya Kanker Otak, Ternyata Main HP Terlalu Lama Bisa Sebabkan 7 Bahaya Ini

Kemudian, Kyai Ahmad menjelaskan terkait makna ‘jihad’ yang memiliki arti perang.

"Jihad yang bermakna perang itu hanya diperkenankan dalam situasi-situasi perang,” katanya.

“Untuk memerangi orang-orang kafir yang menyerang orang-orang Islam secara lebih dahulu,” ujarnya.

Selanjutnya, Kyai Ahmad menjelaskan terkait orang-orang kafir yang bisa diperangi oleh orang Islam.

"Tidak boleh orang Islam menyatakan perang kepada orang-orang yang tidak menyerang terlebih dahulu,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah