MANTRA SUKABUMI - Agama diturunkan kemuka bumi ini untuk mensejahterakan, mendamaikan dan mempersatuakan ummat manusia, bukan untuk memecah belah bahkan saling hujat sesama pemeluk agama.
Memperhatikan kondisi saat ini agama diindikasikan sudah menjadi sebuah tunggangan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu terutama yang kita saksikan saat ini dunia maya dipenuhi dengan cuitan-cuitan yang membuat panas dan gaduh situasi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui akun twiternya @ganjarpranomo menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan media sosial menjadi wadah toleransi dan pemersatu bangsa bukan pemecah belah bangsa.
Baca Juga: Lesti Kejora Masuk 5 Besar Wanita Tercantik di Dunia, Netizen Malah Bandingkan dengan Sosok Ini
Baca Juga: Viral Video Diduga Anggota BIN Terciduk Laskar FPI, Fadli Zon: ko Bisa Intelejen Ceroboh dan Gagal
Mengutip sebuah vidio pertemuan ulama, akademisi dan Gubernur Jawa Tengah di Pondok Pesantren Giri Kusumo Mranggen Demak pada Tanggal 17/12/2020 yang diunggah di akun Twiter @ganjarpranowo.
Menurut Abah Munif Pimpinan Ponpes Giri Kusumo, bahwa agama seharusnya dijadikan payung untuk mempersatukan Bangsa dan Negara ini bukan untuk memecah belahnya. Dalam kesempatan yang sama Dr.
K.H. Muhamad Adnan (Syuriah PWNU Jawa Tengah) menyampaikan bahwa jihad itu bukan semata-mata hanya perang melawan pemerintahan yang sah, melainkan jihad itu adalah pada penanaman nilai-nilai Islam yang benar yang Rahmatan Lil Aalamiinn.
Akademisi UNISULA Dr. Ja’far Shodik, M.Si., menilai persoalan yang paling berat sekarang adalah di Dunia Medsos karena orang-orang “yang ingin merubah proses ideologi bangsa” dengan radikalisme, intoleransi mereka banyak bermain di media sosial.