Dilaporkan ke Polisi, Said Didu Minta Maaf dan Hapus Cuitan yang Diduga Ujaran Kebencian

- 24 Desember 2020, 07:23 WIB
M. Said Didu
M. Said Didu /Antara/

MANTRA SUKABUMI – Mantan Sekretaris Menteri BUMN, M. Said Didu dilaporkan ke pihak kepolisian atas cuitannya yang dianggap berunsur SARA.

Atas laporan itu, M. Said Didu kemudian menghapus cuitan tersebut serta meminta maaf atas cuitan yang dianggap beberapa pihak sebagai ujaran kebencian.

Adapun dalam cuitan yang dihapus oleh Said Didu tersebut, isinya adalah menerangkan bahwa dirinya akhirnya tahu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan sosok Menteri Agama yang ‘menggebuk’ Islam.

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals untuk Sambut Momen Akhir Tahun di Era New Normal Jadi Bermakna

Baca Juga: Sekelompok Pria Berkemah di Kuburan Untuk Jaga Makam Seorang Wanita, Alasannya Bikin Haru

Melalui utas yang diposting di akun Twitter @msaid_didu pada Rabu, 23 Desember 2020 malam, Said Didu memberikan keterangan soal penghapusan tersebut.

“Sehubungan dg adanya penafsiran thdp mention saya yg mengomentari pernyataan pak Qodari di yg saya baca di Media bhw "presiden butuh Menag yg keras kpd kelompok islam tertentu" yg saya komentari bhw terima kasih infonya bhw Bpk Presiden membutuhkan Menag spt itu. #utas,” cuitnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @msaid_didu pada Kamis, 24 Desember 2020.

Menurutnya, karena mention tersebut dianggap sejumlah pihak bahwa dirinya telah menuduh seseorang dan bermuatan SARA, Said Didu segera menghapus cuitan tersebut, yang menurutnya demi kebaikan bersama. 

Said Didu juga menerangkan bahwa dirinya tidak berniat menuduh siapapun, termasuk tokoh Nahdlatul Ulama yang baru saja dilantik menjadi Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. 

“Krn mention saya tsb ditafsirkan seakan menuduh seseorang dan bermuatan SARA maka dalam waktu tidak terlalu lama mention saya tersebut saya hapus demi kebaikan bersama,” katanya.

Baca Juga: 7 Bunga yang Dapat Dimakan hingga Miliki Manfaat Kesehatan, Salah Satunya Krokot

“Saya sama sekali tdk menuduh siapapun dlm mention saya tsb, apalagi Bpk Menag Yaqut Choli Quomas,” tambah Said Didu.

Said Didu kemudian mengakui kesalahan tersebut, dan meminta maaf jika ada pihak yang tersinggung atas cuitan yang ia hapus itu. 

“Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dg mention saya tersebut (yg saya sdh hapus bbrp waktu setelah saya tulis), saya mohon maaf. Terima kasih,” tambahnya. 

Di akhir utas cuitan itu, Said Didu mengatakan bahwa dirinya menyadari nampak ada kesalahan pengertian pada kata ‘menggebuk’ di cuitannya tersebut.

“Saya menyadari bahwa sepertinya ada kesalahan pengertian kata "menggebuk" dalam mention saya tsb walau saya sdh berikan tanda kutip,” tulisnya.

Baca Juga: 15 Gejala dan Penyebab Asam Lambung Rendah Salah Satunya Gas Kembung Setelah Makan

Menurutnya, kata ‘menggebuk’ tersebut digunakan dengan maksud arti meluruskan secara hukum. 

“Maksudnya adalah meluruskan secara hukum. Dan krn kesalahan tsb maka bbrp waktu kemudian twit saya tsb saya hapus. Sekali lagi saya mhn maaf,” pungkasnya.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah