MANTRA SUKABUMI - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM. Hendropriyono angkat bicara terkait statement dirinya tentang tidak boleh mabuk agama.
Menurut Hendropriyono, banyak masyarakat yang salah paham terkait pernyataan dirinya tersebut.
Karena itulah ia kemudian mengklarifikasi hal tersebut melalui akuk Twitter miliknya. Ia menyebut agama itu menyadarkan bukan memabukkan.
Baca Juga: Tips untuk Hadirkan Suasana Natal di Rumah
Baca Juga: Baru Menjabat Jadi Menag, Gus Yaqut Berikan Bantuan Sebesar Rp150 Juta untuk Pembangunan Pesantren
"Banyak yang menyalahpahami pernyataan saya bahwa kita tidak boleh mabuk agama saat saya bicara di Karni Ilyas Club beberapa waktu yang laku. Berikut saya jelaskan "mabuk agama" yang saya maksudkan," tulis Hendropriyono dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun Twitte @edo751945 pada Sabtu, 26 Desember 2020.
Agama Itu Menyadarkan bukan Memabukkan
Oleh AM Hendropriyono
Banyak yang menyalahpahami pernyataan saya bahwa kita tidak boleh mabuk agama saat saya bicara di Karni Ilyas Club beberapa waktu yang laku. Berikut saya jelaskan "mabuk agama" yang saya maksudkan— AM. Hendropriyono (@edo751945) December 26, 2020
Baca Juga: Innaa Lillaahi, Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti Tiba-tiba Sampaikan Berita Duka Mendalam
Hendropriyono menjelaskan jika definisi mabuk itu artinya tidak sadar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) salah satu arti mabuk adalah berbuat di luar kesadaran. Mabuk beragama dapat diartikan beragama tapi tak menyadari makna beragama.
"Akar dari radikalisme subur di tanah yang masyarakatnya mabuk agama. Mereka mencintai agama tapi tidak memiliki disiplin sosial," lanjutnya.