Network
MANTRA SUKABUMI - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K. Harman mengaku tak bisa tidur setelah mendapat telepon mengenai sosok Madam Bansos.
Seperti yang diketahui oleh publik sebelumnya, istilah Madam Bansos mencuat setelah salah satu surat kabar menyebut bahwa sosok itu merupakan dalang dibalik korupsi bantuan sosial.
Dirinya mengaku tak bisa tidur setelah mendapat telepon dari kawannya yang merupakan seorang wartawan, dan ingin menulis tentang kasus korupsi bantuan sosial (bansos).
Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%
Baca Juga: Mengejutkan, Mbak You Ramalkan Ekonomi Indonesia Akan Bangkit Mulai Tahun 2023 Usai Pandemi Covid-19
Dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan di akun Twitter @BennyHarmanID pada Rabu, 17 Februari 2021, Benny K. Harman mengatakan bahwa kawannya tersebut mengetahui siapa sebenarnya aktor dibalik sosok Madam Bansos.
Namun, dirinya mengatakan jika kawannya tersebut merasa takut dan cemas untuk mengungkap sosok sebenarnya dari Madam Bansos tersebut.
“Semalam aku ndak bisa tidur. Gara-gara ada teman wartawan telepon. Ia mau menulis korupsi Bansos. Dia tau sosok ‘Madam Bansos’ tapi ada rasa takut dan cemas,” ujar Benny K. Harman.
Benny K. Harman kemudian menyarankan agar kawannya tersebut menyembah Tuhan, karena menurutnya Tuhan akan membimbing dan melindunginya.
Baca Juga: Unggah Video Tanggapan ke Warganet, Dayana: Meski Populer di Indonesia Aku tidak Peduli
“Aku jawab, ‘Jangan takut. Kalo kau punya Tuhan, sembahlah Tuhanmu. Pasti Dia akan membimbing dan melindungimu.’ Rakyat Monitor!” tegasnya.
Semalam aku ndak bisa tidur. Gara2 ada teman wartawan telepon. Ia mau menulis korupsi Bansos. Dia tau sosok “madam bansos” tapi ada rasa takut dan cemas. Aku jawab, “jangan takut. Kalo kau punya Tuhan, sembahlah Tuhanmu. Pasti Dia akan membimbing dan melindungimu. Rakyat Monitor!— Benny K Harman (@BennyHarmanID) February 17, 2021
Sosok Madam Bansos muncul ke permukaan publik di akhir Januari 2021 lalu, setelah majalah Tempo mengunggah postingan dengan ilustrasi wanita berkepala banteng yang duduk di singgasana, yang disebut sebut merupakan penerima jatah korupsi bansos.
Sebelumnya, pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya mengenai sosok dibalik Madam Bansos itu.
Rocky Gerung mengatakan bahwa masyarakat sudah mengetahui sosok yang disebut sebagai Madam Bansos tersebut.
Baca Juga: Inilah Kunci Surga yang Tertinggal di Dunia
“Saya kira semua orang mengerti siapa yang disebut Madam itu,” kata Rocky Gerung, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 17 Februari 2021.
“Sekarang kita mau menduga-duga, apakah madam itu adalah satu sinyal tentang kekuasaan, yang di dalam tradisi Eropa itu disebut madam artinya aristokrat,” tambah Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian menjelaskan bahwa kata madam memiliki arti seorang perempuan, namun sosok perempuan tersebut bukan berasal dari kalangan milenial.
“Pertama kali disebut kata madam, madam artinya pasti perempuan. Jadi secara forensik, Tempo memberi sinyal bahwa ada seorang perempuan, lalu orang bikin asosiasi,” ujar Rocky Gerung.
“Lalu tempo tambahin madam. Madam artinya bukan ABG, Madam artinya bukan milenial. Madam artinya perempuan dewasa,” lanjutnya.
Rocky Gerung juga memberikan rincian bahwa sosok madam merupakan wanita dewasa yang berasal dari sebuah kelompok elit.
Baca Juga: Kian Memanas Soal Pasal Karet dan Minta untuk Revisi UU ITE, Jokowi: Kapolri agar Lebih Selektif
“Kata madam sendiri adalah kata yang terkait dengan keadaan elit satu kelompok. Jadi Madam itu seorang perempuan, dewasa dan di dalam sebuah kelompok elit,” jelasnya.
Kemudian, Rocky Gerung mengungkapkan bahwa majalah Tempo telah mengungkap 97 persen siapa sosok dibalik Madam Bansos tersebut.
Selanjutnya, Rocky Gerung menyatakan bahwa dirinya menunggu 3 persen sisanya agar diungkapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal siapa dibalik sosok Madam Bansos tersebut.
“Jadi kira-kira mungkin sudah 97 persen forensik dibuat oleh majalah Tempo, tinggal 3 persen dilakukan oleh KPK. Itu yang kita tunggu,” pungkasnya.***
