Dicap Sebagai Radikal, Din Syamsuddin: Itu Bukan Jati Diri atau Watak Saya

- 22 Februari 2021, 06:25 WIB
Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin. /Instagram/@m_dinsyamsuddin.


MANTRA SUKABUMI - Beberapa waktu lalu beredar kasus yang mengecap Din Syamsuddin sebagai sosok radikal.

Tak berselang lama, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut langsung menanggapi terkait isu yang telah mengecap dirinya sebagai radikal.

Din Syamsuddin menegaskan bahwa dirinya tidak radikal, serta ia mengatakan bahwa radikal itu bukan jati diri dan watak dirinya.

Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%

Baca Juga: Kondisi Ashanty Semakin Memburuk, Vindyka: Kita Berdoa agar Bunda dan Keluarga Cepat Sembuh

Hal ini disampaikan langsung oleh Din Syamsuddin melalui unggahan video kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Senin, 22 Februari 2021.

Berawal dari sebuah pertanyaan dari jurnalis Senior Karni Ilyas tersebut yang melontarkan apakah Din Syamsuddin kaget atas pernyataan tersebut.

"sangat tidak kaget, terutama saya meyakini apa yang dituduhkan itu tidak faktual, baik secara subjektif saya rasa itu bukan jati diri dan bukan watak saya," ucap Din Syamsuddin, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam unggahan video kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Minggu 21 Februari 2021.

Kemudian Din Syamsuddin menjelaskan bahwa kegiatan sehari-hari dirinya yakni kebalikan dari radikal.

Oleh sebab itu, dirinya tidak setuju dengan kata radikal dan radikalisasi yang sering di lontarkan seseorang untuk menuduh.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Ternyata Chocky Sitohang Tengah Bahagia dengan Hal ini

Baca Juga: Tanggapi Banjir di Jakarta, Dewi Tanjung : Jangan Salahkan Gubernur, Tapi Salah Air yang Kumpul Tanpa Prokes

"Apalagi dengan kegiatan saya sehari-hari yang kebalikannya dari radikal, walaupun saya tidak setuju dengan radikalisasi," ucap selanjutnya.

Namun demikian, Din Syamsuddin juga menyampaikan bahwa radikal itu ada sisi positifnya.

"Radikal itu punya arti positif juga, beragama harus beradikal artinya harus berpegang pada akal," pungkasnya.***

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah