MANTRA SUKABUMI - Penembakan yang terjadi disebuah cafe dan menewaskan tiga orang, diduga pelakunya dalam keadaan mabuk.
Kasus penembakan yang telah menewaskan tiga orang korban tewas, salah satu korbannya adalah anggota TNI aktiv, telah terjadi disebuah cafe di Cengkareng Jakarta.
Peristiwa tersebut membuat keprihatinan banyak orang termasuk Fahira Idris anggota DPD RI dan juga Hidayat Nur Wahid politisi PKS, Fahira Idris menyoroti terkait peredaran minuman keras yang selalu menjadi penyebab terjadinya sebuah kasus, dan Hidayat Nur Wahid menilai banyak kasus pembunuhan atau kasus lainnya yang diakibatkan dampak dari mengkonsumsi minuman keras atau miras.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Baca Juga: Sebut FPI Tak Punya Keinginan Ganti Pancasila, Din Syamsuddin: Mereka Radikal secara Moral
"Keputusan dibukanya pintu izin investasi minuman keras untuk industri besar dan untuk bidang usaha perdagangan eceran sangat disayangkan," ujar Fahira Idris dalam Twitter pribadinya @fahiraidris sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun twitter @fahiraidris pada Jumat, 26 Februari 2021.
"Ini karena di Indonesia aturan produksi & terutama distribusi serta konsumsi miras sama sekali belum tegas & jelas krn regulasi miras setingkat UU belum ada," ujar Fahira Idris menambahkan.
Keputusan dibukany pintu izin investasi miras u/ industri bsr & u/ bidang usaha prdagangan eceran sngt disayangkan. Ini krn di Indonesia aturan produksi & trutama distribusi serta konsumsi miras sama sekali blm tegas & jelas krn regulasi miras setingkat UU blm ada
bersambung ... pic.twitter.com/Yaf4uaMHpG— Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) February 25, 2021
Idealnya Undang Undang miras dulu yang harus dipersiapkan, sehingga punya formulasi yang dapat mengantisipasi berbagai dampak dari investasi ini.
Baca Juga: Santap Ayam Kedewatan Ibu Mangku di Bali, Sandiaga Uno: ini Makanan Legendaris