Karena sebab itu juga, rencana meloloskan sang Kaka Pembina, KSP Moeldoko srbagai calon tunggal pun gagal.
Baca Juga: Rasulullah SAW Melarang Mandi di 3 Waktu ini, Paling Fatal Bisa Menyebabkan Kematian
"Rencana meloloskan Moeldoko sbg calon tunggal pun gagal," ungkapnya.
"Semoga kader yg diiming-imingi cepat insyaf. Jgn sampai tertipu," pungkasnya.
Sebelumnya, Andi Arief mengatakan bahwa Niat Joni Allen dan kawan-kawan sudah diantisipasi sejak lama dengan konsep Majelis Tinggi.
Andi Arief berkata saat ini Demokrat belajar kepartaian Indonesia, bagai mana partai bisa direbut bahkan dijual.
Baca Juga: Jokowi Cabut Perpres Miras, Natalius Pigai: Karena Saya Bungkam Buzzer, Kemampuan Saya Lebih Brilian
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Andi Arief melalui akun twitter pribadinya pada 4 Maret 2021.
"Demokrat belajar sejarah kepartaian Indonesia bagaimana partai bisa direbut paksa/dijual," cuit Andi Arief seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @Andiarief__ pada Kamis, 4 Maret 2021.
Demokrat belajar sejarah kepartaian Indonesia bagaimana partai bisa direbut paksa/dijual. Konsep majelis tinggi"kunci"agar cara brutal pengambilalihan bisa dicegah. Majelis tinggi jadi penjaga ideologi sekaligus continuitas partai. NIAT joni Allen, dll sdh kita antisipasi.lama— andi arief (@Andiarief__) March 4, 2021
Menurutnya, konsep Majelis Tinggi menjadi kunci untuk mencegah cara brutal pengambilalihan partai.