Sebab, menurut Teddy Gusnaidi, jika memang pelaku dan jaringannya dijanjikan masuk surga dan bertemu bidadari, tentunya yang melakukan aksi keji tersebut merupakan ketua dari pimpinan jaringan teroris pelaku.
“Kenapa? Karena kalau benar ‘Jihad’ langsung masuk surga dan ketemu bidadari, udah duluan pimpinan mereka yang ‘Jihad’. Orang-orang mesum itu udah pasti berebutan mati,” jelasnya.
Analisis gue, Pelaku Bom bunuh diri itu tidak menyadari kalau ada bom di tas atau motornya. Mereka dijebak. Kenapa? Karena kalau benar "Jihad" langsung masuk surga dan ketemu bidadari. Udah duluan pimpinan mereka yang "Jihad". Orang-orang mesum itu udah pasti berebutan mati..— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) March 28, 2021
Kemudian, Teddy Gusnaidi mengatakan bahwa bisa saja pelaku diperintahkan datang ke lokasi untuk berdebat dengan orang-orang di gereja mengenai agama, dan kemudian bom diledakkan dari jarak jauh.
Menurut Teddy Gusnaidi, hal tersebut merupakan bagian dari doktrin jihad.
“Karena semesum-mesumnya para pelaku, tetap saja mereka takut mati,” ungkapnya.
Bisa saja pelaku itu disuruh kesana untuk berdebat dengan orang-orang di gereja tentang agama. Itu bagian dari doktrin "Jihad". Sampai disana, bom diledakan dari jarak jauh.
Karena semesum-mesumnya para pelaku, tetap saja mereka takut mati.— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) March 28, 2021
Selain kemungkinan tersebut, Teddy Gusnaidi juga mengatakan bahwa bisa saja pelaku nekat melakukan aksi teror berupa bom bunuh diri karena dibawah pengaruh gendam atau ilmu sihir.
Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini