"Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya," ujar Argo.
Argo kembali mengatakan, sejumlah tempat sudah digeledah untuk mencari bukti lainnya. Termasuk rumah pelaku.
Baca Juga: Tanggapi Bagi-bagi Uang dalam KLB Demokrat di Acara Mata Najwa, Damrizal: Apa Salah
"Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Dah kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas," tandasnya.
Argo mengungkapkan, pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina.
Sementara itu, jumlah korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang. 13 di antaranya dirawat di RS Bhayangkari Makassar dan 2 lainnya di RS Siloam.
"Dari 19 korban luka saat ini tinggal 15 orang. 4 lainnya diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Minggu, 28 Maret 2021 telah terjadi ledakan bom didepan Gereja Katedral Makasar, pelaku diduga terkait jaringan JAD di Jolo Filipina.
Baca Juga: Tutorial Tarik dan Setor Tunai Tanpa Kartu ATM Lewat Mobile Banking BCA
Hasil penyelidikan polisi, pelaku diduga pasangan suami istri yang baru menikah beberapa bulan lalu.
Korban luka akibat bom bunuh diri yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 15 orang. 13 di antaranya dirawat di RS Bhayangkari Makassar dan 2 lainnya di RS Siloam.***