MANTRA SUKABUMI - Baru-baru ini Moeldoko menyatakan bahwa akan ada sebuah pertarungan ideologi.
Pernyataan mantan panglima TNI ini ditanggapi pengamat politik Rocky Gerung, dia menyatakan bahwa Moeldoko masih memiliki obsesi yang belum selesai sehingga harus mencari keterangan apologik.
“Ini juga tanda tanya besar ternyata pak Moeldoko memang ingin ada dalam lingkungan Akademis gagal di UI pergi ke UTE,” ujar Rocky Gerung, dikutip mantrasukabumi.com, dari kanal Youtube, Selasa, 30 Maret 2021.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Dia menyebut bahwa Moeldoko ingin melengkapi biografinya dan mengukuhkan bahwa dirinya merupakan bagian dari komunitas akademis.
“Jadi beliau mau lengkapi biografi dia bahwa dia juga adalah bagian dari komunitas Akademis,” tambahnya.
Rocky menambahkan, jika ingin masuk kedalam komunitas akademis pidatonya bukanlah stigma seseorang.
“Kalau komunitas akademis harusnya pidatonya bukan stigma seseorang,” tambahnya.
Menurut Rocky Moeldoko seharusnya memberikan keterangan tentang akar terorisme di Indonesia dikaitkan dengan perkembangan ideologi dunia, jangan langsung mengambil contoh demokrat dianggap potensi sarang teroris.
Dia menambahkan, hal itu langsung terhubung dengan alam bawah sadarnya yaitu dia selalu ingin cari pembenaran mengapa dia mengambil alih Partai orang.
“Jadi sebetulnya pak Moeldoko itu obsesinya belum selesai karena batinnya terganggu sehingga dia mesti cari keterangan yang apologetik untuk membenarkan tindakan kudetanya,” tambahnya
Rocky Gerung mengungkapkan, kalau didepan Psikiater Psikologi langsung terbaca bahwa Moeldoko sebetulnya menyembunyikan skenarionya dengan memanipulasi alasan-alasan akademis.
Menurutnya, yang lebih konyol lagi berarti SBY menghentikan keinginan Moeldoko untuk tampil sebagai pemimpin ide demokrasi dunia, karena SBY dimana- mana diundang sebagi orang yang berpikir demokratis, bahkan Jadi ketua Forum Demokrasi Asia dan segala macam lainnya.
“Ini juga ngaco, jadi Moeldoko tidak mampu untuk mengendapkan kejengkelan dan kemarahannya pada SBY kemudian keluar bawah sadarnya bahwa AHY dan SBY adalah calon kadrun,” jelasnya.***