MANTRA SUKABUMI – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhonono (AHY) bersedia memaafkan Moeldoko, meski kader dan simpatisan partai Demokrat marah dan kecewa.
Kekecewaan kader dan simpatisan Demokrat terhadap Jenderal TNI (Purn) DR. Moeldoko itu atas kesediaannya menjadi Ketum Partai Demokrat melalui proses Kongres Luar Biasa (KLB) yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 lalu.
Namun, dengan kebesaran jiwa seorang Ketum Partai Demokrat versi Kongres 2020, AHY bersedia memaafkan Moeldoko yang dinilainya telah tertipu oleh makelar politik dalam KLB Deli Serdang.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: Ahli Telematika Tertawakan Klarifikasi Soal Bantahan Posisi Duduk Gibran saat Bersama Menteri PUPR
Persyaratan yang diminta AHY sebenarnya cukup mudah dan bermartabat bagi seorang pejabat tinggi negara yang juga seorang perwira TNI.
"Pertanyaannya, beranikah Moeldoko mengakui pernah atau tertipu oleh para makelar politik," kata AHY dalam jumpa pers menanggapi pernyataan Moeldoko di Jakarta, Senin.
Dikutip mantrasukabumi.com dari Antara pada Senin, 29 Maret 2021, AHY menegaskan, kumpulan orang-orang yang hadir dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang itu tidak lebih dari orang-orang yang melawan hukum.
Lebih lanjut AHY mengatakan, bagaimana mungkin Moeldoko mengakui sebagai ketua, jika KLB Deli Serdang tidak sesuai dengan konstitusi Demokrat yang sudah disahkan pemerintah pada 2020.
Selain itu, kata AHY, setelah tiga minggu tidak memberikan pernyataan, ternyata Moeldoko tidak mampu memberikan pernyataan yang benar. Malah seolah menghasut dengan pertentangan idiologi.