Lebih lanjut, mantan dosen filsuf di Universitas Indonesia itu mengklaim, hal tersebut bisa menimbulkan kecurigaan di benak masyarakat.
"Nah kecurigaan itu adalah sah, karena kait mengkait akhirnya terbaca mozaik yang biasanya disebutkan itu akhirnya mulai tersambung, makin tersambung
Dia menegaskan bahwa kecurigaan itulah yang lebih berbahaya dibandingkan bom bunuh diri, dan akan mengikis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
"Ini yang berbahaya sebetulnya, sekali publik tidak percaya ada peristiwa kekerasan di Makassar dan menganggap itu rekayasa, seluruh keterangan pemerintah akhirnya tidak bisa lagi mententramkan kita," pungkasnya.***