Mengejutkan, Ketum PBNU Sebut Dua Golongan ini Harus di Berantas jika Terorisme Ingin Hilang di Indonesia

- 30 Maret 2021, 21:56 WIB
Mengejutkan, Ketum PBNU Sebut Dua Golongan ini Harus di Berantas jika Terorisme Ingin Hilang di Indonesia./*
Mengejutkan, Ketum PBNU Sebut Dua Golongan ini Harus di Berantas jika Terorisme Ingin Hilang di Indonesia./* /Dok.Istimewa

MANTRA SUKABUMI - Bom bunuh diri yang terjadi dihalaman Gereja Katedral Makassar terus menuai tanggapan dari berbagai kalangan, baik usulan penanganan sampai antisipasi terjadi kembali aksi serupa.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Ail Siradj memberikan tanggapan terhadap insiden bom bunuh diri ini, Kiai Said menyatakan bahwa untuk memberantas terorisme di Indonesia maka harus dihabisi terlebih dahulu aliran Wahabi dan Salafi.

“Kedua golongan ini disebutnya paling getol menyalahkan orang yang tidak mengikuti ajarannya. Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi dan Salafi," ujar Kiai Said Aqil, dikutip mantrasukabumi.com, dari kanal Youtube, Selasa, 30 Maret 2021.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Senior BIN: Ajaran Agama Gus Yaqut akan Jadi Senjata Mematikan untuk Terorisme dan Radikalisme

Ketua Umum PBNU ini mengemukakan hal itu menanggapi bom bunuh diri di depan pintu gerbang Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu siang, 28 Maret 2021.

Pasca bom di Makassar, pada Minggu, 28 Maret 2021, Polisi Republik Indonesia gencar melakukan penangkapan teroris seperti di Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu malam, 28 Maret 2021, dan di Condet, Jakarta, Senin, 29 Maret 2021.

Teroris dari jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Makassar, dan di Condet, Jakarta, ada hubungan dengan Front Pembela Islam (FPI) yang sudah dilarang aktifitasnya di Indonesia terhitung Rabu, 30 Desember 2020.

Menurut Said Aqil Siradj, sejauh ini diketahui siapapun orang yang masuk ke dalam ajaran wahabi, maka orang tersebut berpeluang untuk melakukan aksi terorisme. Mereka sudah berani menghalalkan tindakan pembunuhan.

Begitu juga dengan ajaran Salafi, tuturnya, ajaran yang dianggap ekstrem. Hal yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi di zaman Rasulullah dianggap Bit'ah atau sesat. Sama seperti Wahabi, ajaran ini bisa mengajarkan golongannya untuk menghalalkan pembunuhan bagi mereka yang dianggap tidak sejalan.

Baca Juga: Tanggapi Pertanyaan dari Kalangan Militer tentang Ketum Demokrat, Moeldoko Akhirnya Buka Suara

Baca Juga: Tanda Kiamat Semakin Terlihat, Rasulullah SAW Anjurkan Tempati Tiga Negeri ini

"Artinya, kalau kita benar-benar sepakat, benar-benar satu barisan ingin hadapi atau menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya dong yang harus dihadapi, benihnya. Pintu masuknya yang harus dihabisin," ujarnya.

Seperti diketahui, tiga hari yang lalu telah terjadi insiden bom bunuh diri dihalaman Gereja Katedral Makasar yang menewaskan diduga pelaku pengebomam terdiri dari pasangan suami istri yang baru menikah beberapa bulan lalu.

Aksi ini mendapat sorotan dari berbagai kalangan termasuk Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj yang menyatakan bahwa apabila ingin terorisme di Indonesia hilang maka sel-sel terorisme yang muncul dari golongan Whabi dan Salafi harus diberantas.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah