Rocky Gerung: Survei Australia dan Washington Post Mengutuk Tindakan KSP Moeldoko yang Tak Etis

- 2 April 2021, 08:28 WIB
Rocky Gerung mengomentari pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Rocky Gerung mengomentari pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. /ANTARA/Rachman Haryanto

Baca Juga: Waspada, Tak Hanya Perlambat Detak Jantung, Sering Makan Buah Pepaya Ternyata Dapat Timbulkan 3 Penyakit ini

Jadi pantas saja kata Rocky Gerung apabila Ali Ngabalin begitu resah dengan desakan mundur Moeldoko dari jabatannya sebagai KSP itu.

“Kalau kehilangan kartu nama, artinya kehilangan amplop gaji atau amplop insentif-insentif. Yang resah justru saudara Ngabalin, karena buntutnya panjang,” sambungnya.

Selanjutnya, Rocky Gerung menilai bahwa Ali Mochtar Ngabalin langsung merespon dengan beranggapan bahwa Moeldoko akan dipecat, meski opini mengenai hal tersebut belum tersebar.

“Jadi respon dianya sudah dipecat, sebelum kuesioner disebar aja udah minta dipecat,” katanya.

Baca Juga: Belum 1 Tahun Jadi Saksi Pernikahan, Ketua DPRD DKI Jakarta Harus Lihat Istri Anak Sahabatnya Tak Bernyawa

“Sekarang ada orang dalam yang minta dipecat. Lho bagaimana jangan minta, orang udah putuskan kok jangan minta,” tegasnya.

Mengenai pernyataan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly yang menegaskan bahwa polemik dualisme Partai Demokrat telah usai.

Namun, Rocky Gerung menilai bahwa sudah timbul semacam penolakan terhadap keputusan hukum yang diambil oleh Kemenkumham itu.

“Jadi sudah timbul semacam penolakan terhadap keputusan hukum sekalipun, padahal hukumnya sudah bilang batal karena ketidaklengkapan,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah