Rocky Gerung: Survei Australia dan Washington Post Mengutuk Tindakan KSP Moeldoko yang Tak Etis

- 2 April 2021, 08:28 WIB
Rocky Gerung mengomentari pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Rocky Gerung mengomentari pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj. /ANTARA/Rachman Haryanto

MANTRA SUKABUMI – Tokoh Filsuf Indonesia, Rocky Gerung ungkap survei Australia dan Amerika soal tindakan KSP Moeldoko.

Ungkapan Rocky Gerung tersebut adalah dalam rangka menjawab pernyataan Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin yang mempertahankan KSP Moeldoko dari pemecatan.

Ali Mochtar Ngabalin meminta agar Moeldoko tidak didesak mundur dari jabatannya sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) usai polemik dualisme Partai Demokrat.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Nama Presiden Jokowi Kian Melambung dan Publik Percaya Bahwa Indonesia Bisa Jadi Negara Maju Dipimpinnya

Namun begitu, Rocky Gerung sang Presiden akal segat itu menilai bahwa permintaan Ali Ngabalin tersebut cukup masuk akal.

Sebab, menurut Rocky, jika Moeldoko diberhentikan oleh Presiden Jokowi, maka Ali Ngabalin pun akan ikut ‘kehilangan kartu nama dan amplop gaji’.

Pernyataan tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya pada Jumat, 02 April 2021.

“Masuk akal sih yang diminta oleh Ngabalin, karena kalau disurvei akhirnya Presiden bilang ya, dia diberhentikan saja, yang diberhentikan bukan cuma Moeldoko, Ngabalin juga kehilangan kartu nama kan,” kata Rocky Gerung, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 02 April 2021.

Halaman:

Editor: Robi Maulana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x