4 Menlu ASEAN Ramai-Ramai Datangi China, Ini yang Dibahas Retno Marsudi dan Menteri Lainnya

- 3 April 2021, 09:35 WIB
Menlu Retno Marsudi.
Menlu Retno Marsudi. /Tangkap Layar YouTube.com/Skretariat Kabinet

MANTRA SUKABUMI – Pemerintah China mendukung para pemimpin pemerintahan anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menggelar pertemuan khusus sesegera mungkin terkait kerusuhan di Myanmar. 

Seperti diberitakan ANTARA Beijing, Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi, yang juga anggota Dewan Negara China, bertemu empat menlu negara anggota ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina di Provinsi Fujian pada 31 Maret-2 April 2021. 

Selain membahas perkembangan terakhir di Myanmar, semua menlu membawa pesan negaranya masing-masing dalam koridor hubungan kerjasama bilateral dengan China. Menlu Retno kunjungi China bersama Menteri BUMN Indonesia, Erick Thohir. 

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Kubu Moeldoko Mulai Rontok, Syahrial Nasution: Kapal Sudah Oleng Kawan, Cirinya Tikus Mau Loncat 

Dalam konferensi pers pada Jumat (2 April) petang waktu Jakarta, Menlu RI Retno mengatakan ia telah membahas situasi politik Myanmar dalam pertemuan empat mata dengan Menlu Wang Yi.

“Kami memiliki kekhawatiran yang sama mencermati perkembangan situasi dan tidak ingin melihat rakyat Myanmar semakin menderita,” ujar Menlu Retno, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Antara pada Sabtu, 3 April 2021. 

Menurut Retno, pemerintah Indonesia dan China memiliki pandangan yang sama terkait pentingnya pengakhiran segera penggunaan kekuatan dan kekerasan di Myanmar, serta pentingnya segera dilakukan dialog antarpihak di negara tersebut.

Menlu Retno lebih lanjut menjelaskan bahwa China menyatakan dukungan terhadap upaya dan tawaran dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membantu Myanmar, termasuk memberikan dukungan terhadap inisiatif Presiden Joko Widodo untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN untuk membahas isu Myanmar.

Selain China, Retno juga menyebutkan bahwa dukungan serupa juga sempat disuarakan oleh Menlu Rusia Sergey Lavrov dalam percakapan yang berlangsung dua hari lalu.

 Baca Juga: Dianggap Menang Lawan Moeldoko, Andi Arief Kini Bela Habib Rizieq Shihab: Harapan Saya Besar Sekali

Selain membahas perkembangan di Myanmar, kedua Menlu juga membicarakan tentang kerja sama Indo-Pasifik dalam konteks situasi geopolitik.

“Isu ini bukan pertama kalinya kita bahas. Kami berdua beberapa kali membahas isu ini. Saya kembali tekankan prinsip-prinsip dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik),” ujar Retno.

Dalam pembahasan itu, Menlu RI menekankan keterbukaan ASEAN bagi semua mitra dalam pelaksanaan kerja sama dalam konteks pandangan Indo-Pasifik itu, serta upaya untuk terus memajukan kerja sama.

"Karena kami yakin bahwa konfrontasi tidak akan membawa manfaat bagi siapapun," ujar Menlu Retno. 

Menlu RI juga terus menekankan pentingnya pemajuan kerja sama secara inklusif kepada semua mitra secara konsisten, termasuk dalam kunjungannya ke China dan ke Jepang. 

Baca Juga: BMKG: Waspada Terhadap Tinggi Gelombang Air Laut, Angin Kencang dan Hujan Lebat Hari ini

Dalam situasi dunia yang penuh tantangan saat ini, kerja sama menjadi semakin penting, dan Indonesia akan terus konsisten dalam memegang prinsip-prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, kata Menlu Retno.

"Dengan memegang prinsip-prinsip ini, maka sentralitas ASEAN akan dapat terjaga dan implementasi kerja sama penting untuk diarahkan pada kerja sama ekonomi yang sifatnya konkret dan saling menguntungkan,” lanjutnya. 

Menlu Retno berkunjung ke Provinsi Fujian, China bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Pada Jumat, ketiga Menteri telah melakukan kurang lebih 14 pertemuan yang membahas berbagai isu, termasuk mengenai situasi geopolitik, kerja sama vaksin, peningkatan kegiatan perdagangan dan investasi, serta kerja sama kekonsuleran, termasuk upaya penguatan perlindungan bagi anak buah kapal (ABK) Indonesia.

Baca Juga: Razman Sudah Bisa Tidur Nyenyak, Staf Pribadi SBY: KSP Moeldoko Mau Keluar atau Makin Terpuruk

Sehari sebelumnya, Menlu China Wang Yi dengan Menlu Malaysia Hishamuddin Hussein bertemu di Kota Nanping, Provinsi Fujian pada hari Kamis (1 April). Selain membahas situasi terakhir di Myanmar, kedua menlu tersebut juga membicarakan agenda pascapandemi dan isu-isu lain, seperti vaksin dan perdagangan.

China dan Malaysia juga telah mencapai kesepakatan bersama dalam memelihara perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Dimana kedua negara sama-sama terlibat sengketa wilayah Laut China Selatan di samping Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, dan Taiwan.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah