"Jika polisi terlambat ambil tindakan, maka ledakan akan membunuh orang bahkan petugas yang berjaga," tulis Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Terpilih Jadi Ketua Umum Pengurus Besar Olahraga ini Secara Aklamasi
Namun pada akhir cuitannya Ferdinand Hutahaean menyindir kedua tokoh seperti aktivis HAM Haris Azhara dan pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.
"Jadi kalau ada SJW model Haris Azhar dan Refly Harun yang merasa tindakan Polisi salah, anggap saja mereka lagi pamer kebodohan," tulis Ferdinand Hutahaean.
Teroris itu hanya butuh 1 detik utk menekan tombol dan bom meledak. Jika polisi terlambat ambil tindakan, mk ledakan akan membunuhk org bahkan petugas yg berjaga.
Jd kalau ada SJW model Haris Azhar dan Refly Harun yg merasa tindakan Polisi salah, anggap sj mrk lg pamer kebodohan— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 3, 2021
Sebelumnya kedua tokoh tersebut memberikan komentar terkait aksi teroris yang terjadi dua kali dalam waktu dekat baik itu yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, dan aksi teror di Mabes Polri.
Adapun komentar yang disampaikan oleh aktivis HAM Haris Azhar itu terkait polisi yang menembak mati terhadap pelaku teror di Mabes Polri yang terjadi pada 31 Maret 2021.
Baca Juga: Ashanty Rekam Momen Anang Hermansyah dan Krisdayanti Asik Ngobrol di Acara Nikahan Atta dan Aurel
Haris Azhar menjelaskan mengenai beberapa prosedur yang harus dilakukan sebelum menembak mati pelaku teror.
Menurut Haris Azhar seharusnya pihak kepolisian mengetahui cara menggunakan senjata api saat sedang dalam situasi ancaman.
"sebelum dieksekusi mati, seorang pelaku teror terlebih dahulu harus dilumpuhkan," ujar Haris Azhar sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun YouTube Refly Harun pada Sabtu, 3 April 2021.