Belum Setuju Pembelajaran Tatap Muka Kembali Dibuka, IDI: Banyak Anak Kehilangan Ortu Selama Pandemi

- 6 April 2021, 19:34 WIB
Belum Setuju Pembelajaran Tatap Muka Kembali Dibuka, IDI: Banyak Anak Kehilangan Ortu Selama Pandemi./
Belum Setuju Pembelajaran Tatap Muka Kembali Dibuka, IDI: Banyak Anak Kehilangan Ortu Selama Pandemi./ /Pexels/Agung Pandit Wiguna

 

MANTRA SUKABUMI - Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban memberi tanggapannya terkait pembelajaran tatap muka yang akan kembali dibuka.

Menurut Ketua Satgas IDI, tingkas infeksi Covid-19 di Tanah Air masih berada di atas 10 persen.

Namun meski demikian, Ketua Satgas IDI tersebut tidak bisa melarang pemerintah yang bersikeras membuka pembelajaran tatap muka kembali.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Berani Tolak Eksepsi Habib Rizieq Shihab, Anggota DPR RI: Hakim Harus Siap Dimaki

Melalui akun Twitter pribadinya, Zubairi mengatakan jika banyak murid-murid yang kehilangan orang tuanya akibat dari pandemi Covid-19.

Dirinya mengungkapkan jika tingkat kematian anak-anak akibat Covid-19 terhadap juga masih berada di angka yang tinggi.

"Maaf mengatakan ini, banyak anak kehilangan orang tua selama pandemi. Di sisi lain, kematian anak karena Covid-19 juga tinggi," tulisnya dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan @ProfesorZubairi pada 6 April 2021.

Selain itu, menurut Zubairi, klaster penularan Covid-19 di wilayah sekolah pun mulai bermunculan.

Baca Juga: Doa Berikut Amalan, Agar Barang yang Hilang Cepat Ditemukan

"Plus, klaster sekolah bermunculan," sambungnya.

Ia mengatakan terdapat poin-poin yang perlu diperhatikan Pemerintah sebelum membuka pembelajaran tatap muka.

"Rasanya, poin-poin ini perlu diperhatikan saat sekolah mau dibuka, sementara positivity rate kita masih di atas 10 persen," cuitnya.

Namun meskipun demikian, ia tidak bisa menghalangi kehendak dari Pemerintah tersebut.

"Saya sudah mengatakan hal ini berulang kali dan tidak bisa melarang juga sekolah dibuka lagi," lanjutnya.

Baca Juga: Soroti Kasus yang Seret 2 Aktivis KAMI, Politisi Partai Demokrat Tiba-tiba Singgung Nama Prabowo Subianto

Baca Juga: 6 Tips Hemat Listrik di Rumah agar Tidak Boros, Efektif Kurangi Tagihan Bulanan

 Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Kamis, 6 April 2021, Capai 1.534.255 Kasus Positif

Dirinya mengaku belum bisa setuju terkait pembelajaran tatap muka, Zubairi pun berharap Pemerintah kembali mengevaluasi kebijakan tersebut.

"Saya hanya berharap adanya monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan ini," tulis Zubairi.

Lebih lanjut, dirinya berharap jika pembelajaran tatap muka telah dilaksanakan, pengawasan terhadap pihak-pihak yang bersangkutan diperketat.

"Semoga, dalam pelaksanaannya, mitigasi dan pengawasannya amat ketat. Bismillah," tuturnya.***

 

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah