Kecurigaan Rachland Nashidik atas Isu Radikal Usai Pembatalan Kajian Ramadhan dan Pencopotan Pejabat

- 11 April 2021, 08:23 WIB
Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik. /Tangkapan layar kanal YouTube Indonesia Lawyers Club

MANTRA SUKABUMI - Kecurigaan Rachland Nashidik atas isu radikal usai dibatalkannya kajian Ramadhan dan pencopotan pejabat.

Rachland Nashidik berharap semoga seluruh kampanye tentang bahaya Islam radikal bersumber dari penghormatan pada hak atas kebebasan beragama.

Hal tersebut diungkapkan langsung Rachland Nashidik melalui akun twitter pribadinya pada 11 April 2021.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Bambang Widjojanto Disebut Pimpin KPK ala Anies Baswedan, Ferdinand: Tirai Gelap Tutupi Jejak Korupsi

"Semoga seluruh kampanye kalian tentang bahaya "Islam radikal" atau "kelompok intoleran" bersumber dari penghormatan pada hak atas kebebasan beragama," cuit Rachlan Nashidik seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @RachlanNashidik pada Minggu, 11 April 2021.

Namun, dengan dibatalkannya kajian Ramadhan dan pencopotan Pejabat Pelni, Rachland Nashidik mulai mencurigai ada hal yang tidak beres.

"Saya mulai curiga sumbernya bukan itu setelah kalian menyetop rencana kajian ramadhan di Pelni dan mencopot pejabat yg menyetujui," ujarnya.

Haris Pertama atau yang dikenal Haris KNPI juga buka suara menyikapi isu tuduhan radikal tersebut.

Baca Juga: Info Peringatan Dini BMKG Minggu 11 April 2021, Terdapat 10 Wilayah Alami Hujan dan Angin Kencang

Haris KNPI mengungkapkan bahwa sekarang ini sedikit-sedikit menuduh Radikal, ia bingung kita ini bersaudara atau bermusuhan.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Haris KNPI melalui akun twitter pribadinya pada 11 April 2021.

"Sedikit-sedikit menuduh Radikal... bingung saya, kita ini bersaudara atau bermusuhan ???," cuit Haris seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @knpiharis pada Minggu, 11 April 2021.

"Tidak ada kebenaran yang mutlak milik seseorang atau kelompok, kebenaran yang mutlak itu hanya milik Allah SWT," ujarnya menambahkan.

Baca Juga: Kata Siapa Tak Bisa Mudik, bagi Masyarakat ini Diperbolehkan Mudik Lebaran 2021

Sebagaimana diketahui, sebelumnya kajian Ramadhan yang direncanakan di Pelni dibatalkan, karena diduga diisi ustadz yang Radikal.

Rektor UIC Jakarta, Musni Umar pun ikuti menanggapi hebohnya pemberitaan pembatalan pengajian di Pelni tersebut.

Musni Umar menyebut bahwa pembatalan pengajian di Pelni merupakan bentuk permusuhan yang nyata.

Musni Umar juga menyampaikan keperihatinannya terhadap pembatalan pengajian di Pelni dengan isu radikalisme.

Baca Juga: Waspada, Mie Instan Ternyata jika Dikonsumsi secara Rutin Dapat Timbulkan Kanker

Saya amat prihatin pembatalan pengajian di Pelni dgn isu radikalisme," cuit Musni Umar seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @musniumar pada Sabtu, 10 April 2021.

Dirinya juga mengatakan bahwa menggolongkan beberapa ulama sebagai radikal merupakan serangan nyata terhadap dakwah.

"Beberapa ulama digolongkan radikal. Ini serangan nyata terhadap dakwah," ujarnya.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah